Suaminya Sakit-sakitan, Istri Pejabat Selingkuh dengan Tiga Pria Lebih, Nasibnya Berakhir Miris
Seorang istri pejabat berinisial Y (43) ketahuan selingkuh dengan lebih dari tiga pria.
TRIBUNCIREBON.COM- Seorang istri pejabat berinisial Y (43) ketahuan selingkuh dengan lebih dari tiga pria.
Y adalah istri pejabat yang juga bekerja sebagai aparatur sipil negara ( ASN) di lingkungan Pemkab Kudus.
Suami pelaku diketahui sering sakit-sakitan.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kudus, Catur Widiyatno menjelaskan, sudah mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait sanksi untuk oknum tersebut pada bulan Januari 2021.
Baca juga: Lagu Bismillah Cinta - Ungu dan Lesty Kejora Trending di YouTube, Ini Lirik dan Link Download
Baca juga: Hengky Kurniawan Calon Bupati Bandung Barat Gantikan Aa Umbara, PDIP : Selamatkan Bandung Barat
Pihaknya sampai saat ini masih menunggu surat rekomendasi dari Kemendagri terkait sanksi yang akan diberikan itu.
"Sanksi sudah kami berikan, tapi masih menunggu rekomendasi keluar dari Kemendagri," ujar dia, saat ditemui di Pendopo Bupati Kudus, Kamis (1/4/2021).
Sanksi tersebut adalah sang ASN mendapat penurunan pangkat selama tiga tahun.
Menurutnya, sanksi akan diberlakukan mulai dari diterimanya surat rekomendasi dari Kemendagri.
"Selama satu tahun yang bersangkutan juga tidak akan memperoleh TPP (tunjangan penghasilan pegawai-red)," ujarnya.
Catur menceritakan, awal mula terungkapnya perselingkuhan itu karena kecurigaan suaminya.
Bahkan karena selingkuhannya itu merupakan aparat keamanan, maka kasus itu juga ikut diselidiki instansi lain.
"Pria selingkuhannya juga ikut diselidiki. Tapi terus meninggal dunia. Meninggal karena apa saya kurang tahu," ujar dia.
Dia menjelaskan, tidak mengetahui secara rinci penyebab perselingkuhan terjadi.
Namun diketahui suaminya sudah sering sakit.
"Alasannya tidak tahu pasti, tapi memang suaminya sakit-sakitan," jelas dia.
Baca juga: Perayaan Paskah 2021 di Kabupaten Cirebon Dijaga 7 Ratus Lebih Personel Gabungan
Selain kasus tersebut, pihaknya juga telah menyurati empat kasus yang lainnya terkait pelanggaran disiplin, mangkir kerja, dan cerai tanpa izin.
Sejumah kasus tersebut mendapatkan sanksi berbeda, mulai dari klasifikasi sedang hingga berat.
Di antaranya penundaan kepangkatan, penundaan gaji, dan penurunan kepangkatan.
"Ada lima kasus yang kami usukan ke Kemendagri telah melakukan beberapa pelanggaran disiplin," ujar dia.
Catur mengimbau ASN untuk dapat bekerja dengan memiliki integritas dan tidak mencoreng instansinya.
Pasalnya saat inspeksi mendadak (Sidak) beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) kedapatan ASN hanya melakukan absen dan pulang.
"Jadi pagi datang untuk absen, habis itu pulang. Harapannya ASN ini bisa disiplin bekerja," ujarny