Dua YouTuber Asal Indramayu Terancam Penjara 6 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar, Gegara Info Hoaks
Kedua YouTuber asal Indramyu itu terancam hukuman penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 Miliar, gara-gara unggah informasi hoaks
Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Youtuber asal Kabupaten Indramayu saat diamankan polisi di Mapolres Indramayu, Rabu (31/3/2021) malam.
"Dua youtuber ini kita kenakan Pasal 28 Ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik," ujar dia.
Baca juga: Terbaring di Ranjang RS, Pelaku Duel Berdarah di Tasik Siap Datangi Lawan Duelnya Jika Sudah Sembuh
Baca juga: Sikap Amanda Manopo Bikin Arya Saloka Tertawa, Sering Perhatikan Kebiasaan Saat Syuting Ikatan Cinta
Mengaku Kapok
Mengaku jera, dua youtuber asal Kabupaten Indramayu ini berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Mereka juga meminta maaf telah membuat kegaduhan dengan postingan berita hoaks atau bohong yang dibuat keduanya.
Yakni soal banyaknya rumah warga korban pengungsi ledakan tangki BBM milik PT Pertamina RU VI Balongan yang kemalingan.
Dua youtuber itu masing-masing adalah laki-laki berisinial SH (32) warga Kecamatan Gantar dan perempuan berinisial BS (19) warga Kecamatan Sukra.
"Intinya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, mohon dimaafkan kepada seluruh masyarakat, terutama yang terdampak kejadian kemarin," ujar youtuber SH kepada Tribuncirebon.com di Mapolres Indramayu, Rabu (31/3/2021) malam.
Baca juga: Kisah Cinta Anak Gadis 14 Tahun dan Seorang Guru SLB 50 Tahun, Si Neng yang Jatuh Cinta Duluan
Baca juga: Kronologi Mobil Boks Hanyut di Sungai Cipugur Cirebon hingga Kernet Hilang Hanyut Terbawa Arus
Baca juga: Update Harga Hp Oppo Akhir Maret 2021: A11K, A15s, A12, A53, Oppo Reno4, Reno5 Hingga Oppo Find X2
SH mengakui, bahwa informasi banyaknya warga yang kehilangan sepeda motor hingga televisi adalah tidak benar.
Ia membuat postingan tersebut atas dasar desas-desus yang beredar tanpa mengkonfirmasi kebenaran tersebut.
Dalam ini, ia mengakui, postingan itu sengaja dibuat demi konten.
"Karena saya pikir itu informasinya benar namun ternyata seperti yang disampaikan tim kepolisian ternyata itu tidak benar," ujar dia.