Politik

Annisa Pohan Sujud Syukur Saat Tahu KLB Demokrat Sumut Ditolak, Menantu SBY Berani Tag IG Moeldoko

Video tersebut kini beredar di TikTok hingga Instagram. AHY bahkan me-repost sederet akun Instagram yang mengunggah video itu di Insta Story.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Instagram/agusyudhoyono
Foto mesra Ketum Partai Demokrat AHY dan Annisa Pohan saat masih muda banjir komentar warganet. 

TRIBUNCIREBON.COM - Ada video viral istri Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Annisa Pohan yang sujud syukur mendengar hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat kubu Moeldoko ditolak pemerintah.

Video tersebut kini beredar di TikTok hingga Instagram. AHY bahkan me-repost sederet akun Instagram yang mengunggah video itu di Insta Story.

Pada video viral tersebut, Annisa Pohan tampak berdiri menonton pernyataan pers yang disampaikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Terlihat sejumlah kader Demokrat lain juga ada yang duduk dan berdiri di sekitarnya.

Sementara itu, AHY tampak duduk dan terlihat serius menyaksikan keterangan Menkumham pada layar di depannya.

Saat detik-detik diumumkan hasil KLB Demokrat yang diajukan kubu Moeldoko, Annisa spontan sujud syukur.

Setelah beberapa detik bersujud, ia pun kembali bangkit.

Baca juga: Curhatan Annisa Pohan Setelah AHY Diusik dan Moeldoko Jadi Ketum Demokrat versi KLB

"Menkumham menolak KLB. Ibu Ketum Annisa sujud syukur," bunyi isi postingan video yang viral di media sosial.

Video viral Annisa Pohan sujud syukur.
Video viral Annisa Pohan sujud syukur. (Instagram)

Istri AHY juga sempat bereaksi di media sosial.

Ia mengunggah video suaminya yang melakukan konferensi pers terkait penolakan hasil KLB Demokrat ditolak pemerintah.

Pada postingan itu, Annisa Pohan bahkan menandai atau men-tag akun Instagram Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

"Konferensi pers AHY . Pemerintah menolak KLB abal-abal KSP @dr_moeldoko !" tulisnya pada Rabu (31/3/2021).

Pada Kamis (1/4/2021) siang pukul 13.00 postingan tersebut sudah banjir komentar warganet yang memberikan dukungan padanya.

Namun, kini pada Kamis pukul 14.30, postingan tersebut sudah dihapus oleh Annisa Pohan.

Ia justru membuat tiga postingan sekaligus pada 21 menit lalu berupa kutipan atau quotes. Berikut ini satu di antara tiga postingannya.

Pernyataan AHY

Kini, AHY tampak menang besar setelah kisruh panjang dengan kubu Moeldoko terkait posisi Ketua Umum Partai Demokrat.

Putra Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ini menyebarkan rilis resmi melalui Insta Story di akun Instagram-nya.

Dalam keterangan resminya, AHY menerima keputusan pemerintah yang menyatakan hasil KLB Demokrat ditolak.

"Dengan kerendahan hati, kami menerima keputusan tersebut. Kami bersyukur, keputusan pemerintah ini adalah kabar baik bukan hanya untuk Partai Demokrat,

tetapi juga bagi kehidupan demokrasi Tanah Air. Alhamdulillah, dalam kasus ini hukum telah ditegakkan sebenar-benarnya dan seadil-adilnya," katanya.

Baca juga: Annisa Pohan Diserbu Soal Moeldoko Ketum Demokrat versi KLB, AHY Gimana? Kini Beri 5 Poin Penting

Kemudian, AHY pun menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada pemerintah.

Ia bahkan menyebutkan nama Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Menkopolhukam Mahfud MD hingga Menkumham Yasonna Laoly dan jajaran pemerintah terkait.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak di luar pemerintah yang telah mendukungnya terkait kisruh Demokrat di antara dia dengan kubu Moeldoko.

Menurutnya, keputusan pemerintah menolak hasil KLB Demokrat Deli Serdang ini disebut sebagai penegasan bahwa tak ada dualisme di dalam partainya.

"Kita bersyukur kepada Allah SWT bahwa apa yang telah diputuskan pemerintah hari ini adalah penegasan terhadap kebenaran, legalitas, dan konstitusional Partai Demokrat, terkait kepemimpinan, kepengurusan, serta konstitusi partai yakni AD/ART Partai Demokrat, yang dihasilkan oleh Kongres ke-V Partai Demokrat pada 2020 yang lalu,

yang berkekuatan hukum tetap, dan telah disahkan oleh negara. Artinya, tidak ada dualisme di tubuh Partai Demokrat.

Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada dualisme di tubuh Partai Demokrat. Ketua Umum Demokrat yang sah adalah Agus Harimurti Yudhoyono," kata AHY.

Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono. (Kolase Tribunjabar)

Seperti yang dimuat Kompas.com, pemerintah secara resmi menyampaikan penolakan terhadap hasil KLB Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Pemerintah menyatakan permohonan pengesahan hasil Kongres Luar Biasa di Deli Serdang Sumatera Utara tanggal 5 Maret 2021 ditolak," kata Menkumham Yasonna Laoly.

Sebelumnya, kubu Moeldoko dan Jhonny Allen mengajukan permohonan perubahan AD/ART Partai Demokrat  hasil KLB, sekaligus di Deli mengajukan perubahan kepengurusan partai.

Setelah diperiksa dan diverifikasi, Kemenkumham meminta kubu Moeldoko untuk melengkapi dokumen yang kurang sebagai persyaratan.

Baca juga: Kabar Buruk Buat Moeldoko, Hasil KLB Demokrat Ditolak, Bagaimana Kabarnya Sekarang?

"Surat ini pihak KLB Deli Serdang untuk menyampaikan beberapa tambahan dokumen," katanya.

Namun, setelah diperiksa ternyata masih ada persyaratan yang kurang atau belum dipenuhi.

"Masih terdapat beberapa kelengkapan yang belum dipenuhi, antara lain perwakilan DPD, DPC tidak disertai mandat ketua DPD dan DPC," ujarnya.

Hal inilah yang menjadi alasan pemerintah menolak hasil KLB Demokrat kubu Moeldoko.

Selain Yasonna, Menkopolhukam Mahfud MD pun memberikan pernyataannya.

"Dengan demikian maka persoalan kekisruhan di Partai Demokrat di bidang hukum administrasi negara itu sudah selesai, berada di luar urusan pemerintah. Ini tadi keputusan di bidang hukum administrasi, murni itu soal hukum dan sudah cepat itu," katanya

Reaksi AHY dan Annisa Pohan Saat Moeldoko Jadi Ketum versi KLB

Perpolitikan Indonesia menjadi perbincangan di media sosial karena adanya Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum atau Ketum Demokrat.

Adanya KLB Partai Demokrat ini dikecam Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, bahkan AHY sendiri sebagai Ketum Demokrat.

Kontroversi Moeldoko jadi Ketum Demokrat versi KLB ini bikin heboh publik di dunia maya hingga sampai ke akun Instagram istri AHY.

Namun, Annisa Pohan menanggapinya secara positif. Ia meng-capture komentar warganet dan mendukung suaminya.

"Terima kasih atas komen yang positif," tulisnya dalam postingan di Insta Story, Sabtu (6/3/2021).

Lalu bagaimana dengan AHY? Sama seperti sang istri, akun Instagram anak SBY itu juga 'diserbu' warganet.

AHY juga bereaksi di media sosial. Ia mengunggah video konferensi pers dirinya tentang KLB Partai Demokrat.

Ia menyampaikan lima poin penting pernyataan sikapnya termasuk tentang Moeldoko.

Berikut ini pernyataan panjang AHY dalam postingannya.

"Kemarin (5/3), sebagai Ketua Umum @PDemokrat yang sah, saya melaksanakan Konferensi Pers di Kantor DPP Partai Demokrat.

Ada 5 hal pokok yang saya sampaikan dalam konpers tersebut antara lain:

1. KLB Deli Serdang adalah ilegal dan inkonstitusional karena tidak memenuhi syarat AD/ART Partai Demokrat. Tidak ada pemilik hak suara yang sah yang hadir dalam KLB tersebut.

2. Para pimpinan DPD dan DPC kami solid, maka siapapun yang mengaku membawa surat kuasa mengatasnamakan DPD dan DPC, saya pastikan bahwa surat kuasa itu adalah palsu dan melanggar hukum.

3. Kami telah berupaya mencegah terjadinya KLB ilegal ini, juga mengingatkan pemerintah melalui surat resmi yang telah kami kirimkan kepada sejumlah pejabat negara yaitu Menkopolhukam, MenkumHAM, dan Kapolri. Ini adalah komitmen kami dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.

4. Keterlibatan KSP Moeldoko dalam GPK-PD kini sudah terang benderang. Apa yang disampaikan oleh KSP Moeldoko kemarin, meruntuhkan seluruh pernyataan mengelak yang telah diucapkan sebelumnya.

5. Dalam negara demokrasi yang seharusnya menjunjung tinggi dan menghormati independensi dan kedaulatan Partai Politik, saya meminta negara dan aparat pemerintah untuk tidak melakukan pembiaran, atas kegiatan ilegal yang dilakukan KSP Moeldoko untuk memecah belah Partai Demokrat.

Saya tegaskan di sini, tidak ada dualisme kepemimpinan dan kepengurusan Partai Demokrat.

Saya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang sah dan legitimate. Konstitusi kami, AD/ART, juga tidak ada yang berubah, berdasarkan Kongres V, 15 Maret 2020, yang telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Insya Allah kami akan terus berjuang untuk menjaga demokrasi dan menegakkan keadilan di negeri ini. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.

Akhirnya, saya instruksikan kepada seluruh pengurus dan kader Partai Demokrat di manapun berada,

Mari rapatkan barisan. Selamatkan Demokrat, Selamatkan Demokrasi.

Salam Demokrat,
AHY."

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved