Kata Tetangga soal Istri Terduga Teroris yang Disebut Istri Siri hingga Sebut Tempat Istri Pertama

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Seorang wanita yang turut diamankan oleh jajaran kepolisian, setelah melakukan penggeledahan di rumah yang ada di Komplek Sanggar Indah Banjaran Blok C 3, Nomor 18, RT 1, RW 6, Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Rabu (31/3/2021), merupakan istri kedua terduga teroris.

Hal tersebut diketahui dari seorang warga yang rumahnya tak jauh dari rumah terduga yang digeledah, Ai Halima (43).

Ai mengaku, belum pernah berbincang dengan terduga HN, namun dengan istrinya, Nova kerap berbincang.

"Kalau ngobrol paling masalah pribadinya, jadi dia  istri kedua istri pertamanya (HN) di Jawa Tengah," ujar Ai, setelah penggeledahan.

Baca juga: Ini Barang-barang yang Diamankan Polisi dari Rumah Terduga Teroris yang Digeledah di Bandung

Ai mengatakan, dari pengakuan istri terduga dia, memiliki anak 3.

"Tiga anaknya bukan dari HN, tapi dari suami sebelumnya. Yang kecil pernah tinggal di sini, tapi sekarang semua katanya di pesantren," kata Ai

Ai mengungkapkan, istrinya itu baik, tak mencurigakan sama sekali, jadi adanya penggeledahan ini membuatnya kaget.

Baca juga: Wanita yang Diamankan di Rumah yang Digeledah Polisi, Ternyata Istri Siri Terduga Teroris

"Dia (istrinya terduga) semoat ikut pengajian bersama warga. Tapi belum pernah ngajak pengajian di rumahnya, sebab pengajiannya itu kan bapa-bapa," ujarnya.

Selain itu, kata Ai, terduga juga tak mencurigakan jika dilihat, sebab penampilannya juga gaul.

"Saya belum pernah berbincang (denegan terduga), tapi suka melihatnya," kata Ai.

Menurut Ai, terduga merupakan orang Jakarta sedangkan istrinya itu, Parhiangan Kencana Desa Nagrak, Kabupaten Bandung.

Ai memaparkan, itrinya mengaku dirinya hanya ingin syiar, dan ingin membuat pesantren.

"Gitu aja sih kalau ngobrol sama saya mah," ucapnya.

Baca juga: Siapa Penghuni Rumah yang Digeledah di Bandung? Begini Penjelasan Ketua RT Setempat