Kilang Pertamina Balongan Terbakar
Kisah Warga saat Kilang Balongan Pertamina Meledak: Pakai Masker 4 Lapis hingga Tiarap Ketakutan
Warga Desa Sukaurip,Indramayu, Jawa Barat, Nian mengatakan, sempat mencium bau gas yang mengganggu pernapasan sebelum Kilang Minyak Balongan Pertamina
Api pertama kali terlihat kira-kira pukul 01.00 WIB. Bahkan, langit malam Indramayu terlihat terang akibat kebakaran hebat tersebut.
Diberitakan sebelumnya, hingga siang ini api masih berkobar di PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu, Senin (29/3/2021).
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Indramayu Joni Takarasel mengatakan, upaya pemadaman pun masih terus dilakukan.
Menurutnya ada sebanyak 12 armada yang diterjunkan, berasal dari Dinas Damkar Kabupaten Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon, dan kota-kota tetangga lainnya.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Indonesia Terancam Habis April 2021, Vaksinasi Terhambat? Begini Kata Menkes
Upaya pemadaman pun dibantu secara internal yang dilakukan oleh PT Pertamina RU VI Balongan.
"Masyarakat kami imbau untuk tidak panik," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (29/3/2021).
Joni Takarasel memastikan, kebakaran hebat yang terjadi di PT Pertamina RU VI Balongan kemungkinan kecil tidak akan merambat hingga ke pemukiman.
Baca juga: Kapolda Jabar Ungkap Penyebab Kebakaran Pertamina RU VI Balongan Indramayu Diduga Karena Hal Ini
Hal ini karena PT Pertamina RU VI Balongan sudah menutup saluran BBM keluar wilayah.
Sehingga api sampai dengan saat ini masih terisolasi di komplek Pertamina walau api berkobar besar.
"Sudah ditutup semua saluran yang berpotensi merambat ke masyarakat," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat ada 14 orang tercatat mengalami luka ringan, 5 orang luka berat, 3 orang belum ditemukan.
Selain itu, sebanyak 785 orang mengungsi akibat kejadian kebakaran di kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Senin (29/3).
Kasi Kedaruratan BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan kronologisnya berdasarkan informasi yang dihimpun, kebocoran gas dan bau menyengat sudah terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.

Kemudian sekitar pukul 00.00 WIB ledakan terdengar. Dampaknya 14 orang luka ringan, 5 orang luka berat, 785 orang mengungsi, dan 3 orang hilang.
Baca juga: Pembagian Grup Duta Provinsi Babak Konser di Top 56 LIDA 2021, Lengkap Daftar Duta yang Tersenggol
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Selasa 30 Maret 2021: Capricorn Dapat Untung Banyak, Taurus Sulit Simpan Uang
"BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Indramayu, melakukan kaji cepat ke lokasi kejadian. Aparat TNI dan Polri yang berada di lapangan sudah mengimbau kepada masyarakat sekitar
agar mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya melalui ponsel, Senin (29/3).
Hadi mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendirikan pengungsian di tiga titik, yaitu Islamic Center, GOR Bumi Patra, dan Pendopo Indramayu.
"Kebutuhan mendesak adalah makanan siap saji dan air minum untuk pengungsi. Cuaca cerah berawan dan api masih menyala dan warga sekitar kilang sudah diungsikan semua ke GOR
Komplek Perumahan Pertamina Bumi Patra, Islamic Center Indramayu, dan Pendopo Kabupaten Indramayu," katanya.
Penanganan Lansia
Berdasarkan data BPBD Jabar, tercatat 19 orang yang menjadi korban dalam bencana tersebut. Hadi mengatakan pihaknya pun menangani sejumlah lansia menjadi korban.
Tercatat di antaranya seorang nenek berusia 100 tahun yang bernama Tiah, mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.
Selain Tiah, katanya, terdapat lansia lainnya, di antaranya Mulyana (82), Dawin (80), Sanusi (90), Warti (80), Raminah (60), Rokamah (80). Mereka mengalami luka ringan akibat ledakan dan kebakaran.
"Ya betul di antaranya ada lansia, sekarang posisi korban yang luka berada di RS Pertamina. Kita melakukan pendampingan dan penanganan kebakaran ini dilakukan langsung oleh Pertamina," katanya.
Adapun korban luka ringan tersebut adalah:
- Noaf Firmansyah, 21 tahun
- Muhammad Sidiq Maulana, 13 tahun
- Guntur Mauluna, 13 tahun
- Suteni, 53 tahun
- Yasmin
- Mulyana, 82 tahun
- Dawin, 80 tahun
- Romalah, 55 tahun
- Sanusi, 90 tahun
- Warti, 80 tahun
- Rokamah, 80 tahun
- Tiah, 100 tahun
- Raminah, 60 tahun
- Ade Suratman (security)
5 Orang Luka Berat adalah
- Kosim B Durakman, 18 tahun
- Abdul als adil, 18 tahun
- Ibnu ajis, 18 tahun
- Ahmad Asrori, 18 tahun
- Khoirul Ikhwan, 16 tahun
Tiga orang korban masih dicari
Hadi mengatakan sedangkan tiga korban dalam musibah kebakaran tersebut masih dalam pencarian. Mereka diduga terpental ke arah sawah saat menyelamatkan diri.
"Sampai saat ini belum ditemukan," ujar Hadi.
Adapun rincian jumlah pengungsi adalah di Islamic Center Indramayu terdapat 392 jiwa, di Pendopo Kabupaten Indramayu 320 jiwa, dan di GOR Bumi Patra 73 jiwa.