Ini Keunggulan Malam Sawit untuk Produksi Batik di Jawa Barat Menurut BPPT
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) telah meriset penggunaan kelapa sawit sebagai bahan baku malam yang digunakan untuk membatik.
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) telah meriset penggunaan kelapa sawit sebagai bahan baku malam yang digunakan untuk membatik.
Riset yang dilakukan sejak empat tahun lalu tersebut didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan RI.
Perekayasa BPPT, Indra Budi, mengatakan, produk turunan sawit yang diberi nama Bio-Paraffin Substitue (Bio-Pas) itu ditujukan untuk menggantikan parafin yang biasa digunakan dalam proses membatik.
Baca juga: BPPT Ajak Perajin Batik di Jawa Barat Gunakan Malam Kelapa Sawit, Bisa Tekan Cost Produksi Batik
Baca juga: Bocah Tiga Tahun di Desa Cikeusik Tersambar Petir, Tubuhnya Membiru Namun Nyawanya Selamat
Menurut dia, produk malam batik menggunakan Bio-PAS pada proses pembatikan juga menunjukkan beberapa kelebihan.
"Di antaranya, mampu menjadi perintang warna yang bagus, dan tidak terdapat rembesan warna yang masuk di tapak canting," ujar Indra Budi saat ditemui usai pembukaan Sosialisasi dan Workshop Malam Batik Berbasis Sawit di Hotel Luxton, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Selasa (23/3/2021).
Ia mengatakan, pewarnaan yang dihasilkan Bio-PAS juga lebih tajam dan cerah dibanding menggunakan parafin berbasis minyak bumi.
Pasalnya, Bio-PAS tahan terhadap larutan alkali dan asam akibat zat pewarna sintesis kain batik.
Indra mengakui, saat ini hasil riset itu masih dalam tahap sosialisasi kepada para perajin batik, pelaku UKM, dan lainnya.
Selain itu, pihaknya juga kerap menerima masukan dari para perajin batik mengenai kualitasi Bio-PAS tersebut.
"Kami menerima masukan-masukan apapun untuk pengembangan produk ini, sehingga kualitasnya sesuai kebutuhan para perajin batik," kata Indra Budi.
Ia berharap, kehadiran produk Bio-PAS dapat diterima masyarakat, khususnya para perajin batik di Indonesia.
Pasalnya, hal itu sesuai tujuan untuk menciptakan konsumen baru bagi minyak sawit pada sektor yang belum tersentuh, sehingga meningkatkan konsumsinya.
Selain itu, membuka peluang penciptaan wirausaha baru dan lapangan kerja di bidang industri pembuatan malam batik skala industri besar.
"Kami juga berharap masyarakat Jawa Barat semakin mengenal produk malam batik berbasis sawit," ujar Indra Budi.
Baca juga: TANGGAPAN Warga Bandung Soal Dewa Kipas, Ibaratkan Penyanyi RT Disuruh Nyanyi di Indonesian Idol
Baca juga: TKW Asal Indramayu Tertipu, Dipancing Pakai Video Call, Diminta Beradegan Tak Senonoh lalu Diperas
Nathalie Holscher Posting Video Bareng Sosok Ini Saat Momen Sahur, Bukan dengan Sule, Siapa ya? |
![]() |
---|
RAMALAN Zodiak Besok Kamis 22 April 2021, Gemini akan Beruntung, Taurus Lelah dan Banyak Tekanan |
![]() |
---|
Ezra Walian Akhirnya Buka-bukaan Alasan Dirinya Begitu Moncer Bersama Persib |
![]() |
---|
Ali Mochtar Ngabalin Akhirnya Akui Salah Soal Reshuffle Kabinet, Jokowi Perlu Waktu Menata Anak Buah |
![]() |
---|
Di Medsos Lagi Ramai, Anggota Kopassus Dikeroyok, Dibuat Babak Belur, Luka Berat, Tak Sadarkan Diri |
![]() |
---|