Waspada Fenomena Pergerakan Tanah Mulai Sering Terjadi di Indramayu, BPBD Ungkap Penyebabnya
Fenomena pergerakan tanah mulai banyak terjadi di Kabupaten Indramayu. Ini penyebabnya
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Fenomena pergerakan tanah mulai banyak terjadi di Kabupaten Indramayu.
Hal tersebut disampaikan Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Kamis (11/3/2021).
Caya mengatakan, fenomena itu di antaranya yakni amblesnya Jembatan Haurkolot, Jembatan Cibenoang, longsor, hingga pergeseran dan amblasnya tanggul luar bendungan Cipancuh.
Baca juga: Uu Ruhzanul Ulum Ingatkan Kota/Kabupaten Agar Membentuk Dinas Damkar, Majalengka Bentuk Oktober
Baca juga: Sesaat Lagi Audisi LIDA 2021 Tayang, Siapa Peserta yang Akan Lolos? Ini Link Live Streaming Indosiar
"Ini ada hubungannya dengan Sesar Baribis," ujar dia.
Caya menjelaskan, sejumlah kerusakan itu secara garis besar memang disebabkan oleh bencana banjir besar yang melanda Kabupaten Indramayu beberapa waktu lalu.
Namun, setelah dilakukan pengkajian, kerusakan itu juga dipengaruhi oleh pergerakan tanah yang ditimbulkan akibat Sesar Baribis.
Berdasarkan kajian dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM pada Agustus 2020, Sesar Baribis di Kabupaten Indramayu sekarang ini sudah melintasi sebanyak 2 kecamatan.
Baca juga: Banyak Makam di TPU Cikadut Dibongkar, Keluarga Pindahkan Jenazah Setelah Ada Hasil Negatif Covid-19
Baca juga: Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Wado Bertambah 2 Orang, Total 29 Orang Wafat
Yaitu Kecamatan Gantar dan Kecamatan Terisi dengan status pergerakan tanah menengah sampai tinggi.
"Jadi kemarin itu penyebabnya memang karena ada dua problem, pertama pengaruh banjir dan pengaruh pergerakan tanah," ujarnya.