Kronologi Munculnya Klaster Ponpes di Dua Pesantren Sekaligus di Indramayu, Begini Penjelasan Satgas
Pondok pesantren (Ponpes) kembali menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pondok Pesantren ( Ponpes) kembali menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Ada dua Ponpes sekaligus yang menjadi klaster, yakni Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri dan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo di Kecamatan Sindang.
Baca juga: Vaksinasi di Indramayu Terus Dikebut, Wartawan pun Hari Ini Divaksin, Ketua PWI Sebut Tak Usah Takut
Baca juga: Wartawan di Kabupaten Cirebon Divaksin Covid-19, Imron Rosyadi Bilang Mereka Rentan Terpapar Corona
Baca juga: Terungkap, Pelaku Jambret Terekam CCTV yang Seret Korbannya di Kota Bandung Ditembak Polisi
"Ini memang menjadi suatu hal yang mengejutkan bagi kita karena memang ini kejadiannya terjadi saat berlakunya PPKM Mikro tahap kedua," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Jumat (5/3/2021).
Deden Bonni Koswara mengatakan, klaster ini awalnya muncul setelah ada salah satu santri yang sakit.
Saat dilakukan pemeriksaan, santri yang bersangkutan ternyata positif Covid-19.
Virus tersebut pun menyebar dan membuat puluhan santri dan pengurus pesantren di masing-masing pesantren ikut terpapar Covid-19.
"Sebelumnya memang sudah ada gejala-gejala ada anak yang sakit, cuma memang sayang sekali tidak terlaporkan ke kami ke Satgas Kecamatan," ujarnya.
Deden Bonni Koswara menjelaskan, dari sebanyak 111 sampel yang diperiksa di Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri, sebanyak 72 santri di antaranya positif Covid-19.
Sedangkan di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo, dari sebanyak 135 sampel, sebanyak 32 santri terkonfirmasi virus corona.
Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu pun kini sudah memisahkan santri antara yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan yang tidak.
Bagi santri yang mengalami gejala pun, kini sudah dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
"Isolasi tadi untuk memisahkan yang positif dan negatif, termasuk isolasi dari lingkungan luar untuk sementara," ujar dia.
Sebelumnya, Klaster Ponpes juga pernah terjadi di lingkungan pesantren di wilayah Kecamatan Bongas.
Meski demikian, disampaikan Deden Bonni Koswara, klaster tersebut berhasil ditangani pada 4 bulan lalu.