Korban Bos Nambah 2 Wanita Lagi, Ini Fakta-fakta Aksi Nakal Bos Perusahaan pada 4 Karyawatinya
Total ada 4 karyawati yang menjadi korban pelecehan bos mesum tersebut.
TRIBUNCIREBON.COM - Korban bos mesum di salah satu perusahaan finance di Jakarta Utara tak hanya dua sekretarisnya saja terungkap ada dua korban lain.
Total ada 4 karyawati yang menjadi korban pelecehan seksual bos mesum tersebut.
Sebelumnya dua sekretaris pribadi berinisial DF (25) dan EFS (23), melaporkan sang bos berinisial JH (47) ke Polres Metro Jakarta Utara.
Sehari setelah dilaporkan kedua korbannya, JH dibekuk polisi dan sudah ditetapkan sebagai tersangka dan tahanan dengan ancaman pidana 9 tahun penjara.
Wakil Kapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi membeberkan korban JH bertambah sehingga total menjadi 4 orang.
Baca juga: Bos Nakal Cabuli Dua Sekretaris Wanitanya Tiap Hari Saat Kantor Sepi, Ini Modus dan Pengakuan
Baca juga: Hampir Tiap Hari Dua Karyawati Ini Mendapat Pelecehan Seksual dari Bos Perusahaanya di Kantor
Dua wanita korban JH yang polisi beberkan pada Rabu (3/3/2021) adalah AA dan BB.
Keduanya sama-sama pegawai di perusahaan permodalan di mana JH jadi atasan mereka.
"Saat ini keduanya tidak mau melaporkan dan dijadikan saksi," ucap Nasriadi.
Kedua korban tersebut enggan melapor lantaran sudah memiliki kehidupan pribadi dan salah satunya sudah menetap di Bali.
Sama seperti DF dan EFS, AA dan BB menjadi korban pelecehan seksual oleh JH saat jam kerja.
"Pelaku mengakui bahwa AA sempat ditelanjangi," terang Nasriadi.
Polisi menghadirkan JH dalam ekpose perkara di Mapolres Metro Jakarta Utara pada Selasa (2/3/2021).
Berikut fakta-fakta lengkapnya :
1. Beraksi di Ruang Ketik
Ayah empat anak ini mulanya berpura-pura memijat pundak korban, lalu kesetanan menjangkau area vital lainnya.
"Lalu dilanjutkan dengan perbuatan tidak senonoh," kata JH.
2. Beraksi dalam pengaruh miras
Dalam kondisi tak terkendali ditambah pengaruh minuman keras, JH malah membuka celana dan menunjukkan alat vitalnya di hadapan korban.
Ia mengaku menikmati berbuat asusila, tapi membantah sampai berhubungan badan dengan para korban.
"Saya lagi setengah mabuk," aku JH.
Menurut pelaku, perbuatannya itu berlangsung di dalam kantor saat sepi.
"Di kantor ada ruang pengetikan komputer, memang tidak ada orang. Hanya dalam waktu yang singkat itu," sambung JH.
3. Korban tak terhitung jadi korban
Korban EFS mengaku sudah tak terhitung berapa kali menjadi objek pelampiasan nafsu bejat JH.
Beberapa bulan lalu, di dalam ruang komputer saat sepi, JH mengambil kesempatan berdua dengan EFS.
Ruangan tersebut hanya bisa dibuka oleh karyawan-karyawan yang memiliki kartu akses dan salah satunya JH.
Setelah terkunci dari dalam, orang dari luar tak bisa membuka pintu tersebut.
"Pintunya itu pakai kayak akses gitu. Jadi hanya bisa dibuka dari dalam, orang dari luar enggak bisa masuk," sambung EFS di Ruang Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (2/3/2021).
EFS bekerja di perusahaan tersebut sejak September dan memutuskan keluar pada November 2020 karena tak terima dengan perbuatan cabul bosnya.
JH tertarik kepada EFS setelah dua pekan bekerja di perusahaan permodalan yang dikelola pelaku.
"Saya enggak menghitung sudah berapa kali (dilecehkan). Pokoknya setiap kali ada kesempatan pelakunya melakukan itu," tegas EFS.
Baca juga: Ririe Fairus Skakmat Ayah Nissa Sabyan yang Bantah Anaknya Jadi Selingkuhan Ayus Sabyan, Ini Katanya
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Kamis 4 Maret 2021, Aries Ada Perselingkuhan? Sagitarius Stres karena Dia
4. Ngaku Orang Suci dan Wakil Dewa
Segala cara JH lakukan agar bisa mencabuli DF dan EFS, sekretaris pribadinya itu.
Satu kali ada kesempatan saat mendatangi EFS, JH mengaku bisa meramal dan bisa membuka aura positif tapi dengan ritual khusus.
Agar rayuannya mudah membuat korban terpana, JH membual sebagai wakil dewa dan orang suci.
"Kalau orang bilang, dia itu mengaku orang yang suci.
Dia bilang ingin mensucikan saya dan temen saya begitu. Dia ini suruhan dewa," kata EFS.
Namun, semua bualan dan rayuan segala rupa tak membuat EFS dan DF terpengaruh dengan ajakan JH.
5. Mulai curiga saat dipaksa ikut pensucian diri
Menurut Wakil Kapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi, kedua korban merasa ganjil ketika JH memaksa keduanya ikut pensucian diri.
"Mereka diajak untuk mandi bareng untuk membuka aura atau untuk membuka hal-hal positif di tubuhnya," ucap Nasriadi.
Spontan saja kedua korban ini menolak.
Meski kedua korban sudah menolak, JH tetap memaksa dan semakin menjadi-jadi berbuat cabul.
"Ada unsur pemaksaan di dalam bujuk rayu tersebut," ucap Nasriadi lalu menambahkan, "Ini dilakukan secara sering, artinya sudah banyak sekali."
6. Suka Kantongi Keris
Pada akhirnya, korban EFS dan DF tak bisa berbuat banyak dan pasrah karena JH membawa keris di kantung belakangnya.
"Korban-korban ini tidak berani melawan karena mereka melihat bahwa tersangka membawa senjata tajam," kata Nasriadi.
Mereka takut atasannya berbuat lebih nekat, dengan menghujamkan kerisnya apabila kemauannya ditolak.
"Para korban takut menjadi korban pembunuhan dan sebagainya. Jadi takut, tidak melawan, dan pasrah," ucap dia.
7. Melakukan aksi di bawah ancaman
Salah satu korban, DF menuturkan bahwa tersangka JF tak pernah mengancam setiap kali berbuat cabul.
Namun, DF dan terlanjur takut ketika melihat keris pelaku.
"Dia tidak mengancam. Tapi, dia sering membawa keris di belakang sakunya," ucap DF.
8. Bukan owner perusahaan permodalan
Terungkap, JH bukanlah pemilik perusahaan permodalan tempat 4 wanita korbannya bekerja.
Rupanya, perusahaan permodalan yang dikelola JH di kawasan Ancol, Pademangan, ini milik kakak kandungnya.

Selama ini, JH mendapat tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan tersebut.
Kepercayaan yang diberikan sang kakak, ternyata disalahgunakan oleh JH.
Dari kedua korban yang melapor, polisi menerima barang bukti video berisi detik-detik pelaku melakukan pelecehan.
Penyidik menjerat JH pasal 289 KUHP tentang pelecehan seksual
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bos Perusahaan Permodalan di Jakarta Lecehkan Karyawati, Korban 4 Orang dan Bawa Keris Saat Beraksi