Politik

Dede Yusuf Setuju Banget 7 Kader Partai Demokrat Dipecat, Singgung Soal Harus Berani Terima Akibat

Menurut Ketua DPP Partai Demokrat, Dede Yusuf, keputusan pemecatan tersebut tepat untuk menjaga soliditas partai.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Net
Logo Partai Demokrat 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Partai Demokrat memecat  tujuh anggotanya karena dinilai terbukti melakukan pelanggaran AD/ ART partai untuk menjaga soliditas.

Menurut Ketua DPP Partai Demokrat, Dede Yusuf, keputusan pemecatan tersebut tepat untuk menjaga soliditas partai.

"Pemecatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Tindakan itu merupakan bentuk penegakan disiplin partai terhadap kadernya," ujar Dede Yusuf, Minggu (29/2/2021).

Dede Yusuf mengatakan Partai Demokrat punya mekanisme internal, hal itu sudah dijalankan melalui pertimbangan dan bukti-bukti pelanggaran yang kuat, keputusan pemecatan sudah tepat.

"Pemecatan merupakan konsekuensi logis dari perilaku indisipliner kader," kata Dede Yusuf.

Menurut Dede Yusuf, akibat perbuatan dan perilaku para kader yang telah dipecat tersebut, tidak dapat ditolerir lagi.

Penegakan konstitusi partai kata dia, merupakan tindakan yang sah dan konstitusional.

"Norma-norma partai, mestinya sudah dipahami oleh seluruh kader, khususnya kader-kader senior untuk dijalankan secara konsekuen," tuturnya.

Dede mengatakan kader-kader senior tentu sudah paham norma-norma yang ada di partai ini, oleh karena itu harus siap dengan konsekuensinya. 

"Berani berbuat berani terima akibat,” ujarnya.

Dede Yusuf mengatakan mayoritas kader Partai Demokrat bisa menerima bahkan mendukung keputusan DPP melakukan pemecatan kepada Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhonny Allen Marbun, Ahmad Yahya, Syofwatillah Mohzaib, dan Marzuki Alie.

Dia menjelaskan, di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat ini roda organisasi Partai Demokrat berjalan baik dari tingkat pusat hingga ke level ujung tombak di daerah.

"Demokrat juga sangat aktif memainkan peran sebagai pelindung rakyat maupun sebagai pengontrol pemerintah," katanya.

Maka aneh, kata Dede Yusuf, kalau AHY dianggap gagal memimpin Demokrat. 

"Gagalnya dimana? Kami serentak turun membantu masyarakat, kami juga selalu kritis atas kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat,” ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved