Info Gempa Hari Ini, 3 Gempa Bumi Tektonik di Bawah Magnitudo 5 Mengguncang Wilayah Indonesia Timur

Ketiga gempa berkekuatan di bawah magnitudo 5 itu semuanya berlokasi di daerah Indonesia Timur.

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
shutterstock
Ilustrasi Gempa 

“Sumber gempanya kami sebutnya sesar lokal, karena belum ada referensi adanya sesar di sekitar wilayah tersebut. Selama ini juga belum pernah tercatat ada riset terkait sesar di lokasi gempa saat ini. Memang ada sesar Buton, tetapi tidak melintasi wilayah tersebut,” tambahnya. 

Sesar Buton merupakan salah satu sesar aktif di wilayah Sulawesi Tenggara. Sesar ini memiliki pergerakan 0,1 milimeter per tahun yang memiliki dua segmen, yaitu segmen A sepanjang 60 kilometer di Pulau Muna dan segmen B sepanjang 29 km di Pulau Buton.

Medio Agustus 2020 lalu, tiga gempa dengan kekuatan hingga M 4,6 mengguncang Kabupaten Buton Utara. Gempa ini diakibatkan meningkatnya aktivitas Sesar Buton, khususnya segmen B di wilayah tersebut. 

 
Warga mengamati kapal penyeberangan KMP Bahtera Mas II yang baru saja diresmikan bersama Pelabuhan Penyeberangan Amolengo, Kabupaten Konawe Selatan dan Pelabuhan Labuan, Kabupaten Buton Utara, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, Sabtu (20/2/2016). Penyeberangan Amolengo-Labuan dilayani satu kapal Ro-ro 711 gross ton dengan kapasitas 189 penumpang 19 kendaraan dengan waktu tempuh 30 menit.

Sementara itu, pada Oktober 2020 lalu, aktivtias Sesar Buton juga menimbulkan gempa berkekuaran 5,4 di wilayah Buton Selatan. Gempa terjadi sekitar pukul 10.00 Wita dengan guncangan yang dirasakan selama beberapa detik.

Guncangan gempa dirasakan warga di Kabupaten Buton Selatan hingga Kota Baubau, keduanya di Pulau Buton. Gempa membuat getaran di dalam rumah dan beberapa benda bergoyang cukup kuat. ”Terasa sekali guncangannya, tetapi cuma sebentar, sekitar beberapa detik. Saya kira ada truk lewat, ternyata gempa,” kata Salman, warga Baubau.

Di Sultra, terdapat sejumlah sesar aktif, di antaranya Sesar Buton, Sesar Naik-Tolo, Sesar Kendari, Sesar Tolo, dan Sesar Lawanopo. Sesar Buton termasuk yang cukup aktif, ditandai dengan guncangan gempa yang terjadi beberapa kali di wilayah ini.

Sebelumnya, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Sultra Jamhir Safani menyampaikan, gempa yang terjadi beberapa kali di wilayah Buton menunjukkan adanya aktivitas sesar yang terus terjadi beberapa waktu terakhir. Hal ini sebaiknya menjadi pengingat bagi pemerintah dan masyarakat akan rentannya bencana.

Baca juga: Kantor Bupati Buton Selatan Retak Dilanda Gempa, Mitigasi Harus Diprioritaskan

”Hal ini harus menjadi perhatian karena di sekitar kita ada sesar yang aktif dan terus bergerak. Pemerintah harus memperhitungkan dampak dan upaya mitigasi sedini mungkin,” ucapnya.

Mitigasi, tambah Jamhir, bisa dimulai dengan membuat sistem zonasi di setiap wilayah. Zonasi menunjukkan lokasi dengan risiko rendah, sedang, hingga tinggi. Selain itu, juga membuat hitungan bangunan yang berada di lokasi risiko tinggi. Hal itu untuk mengurangi korban ketika terjadi bencana, khususnya gempa. Rencana mitigasi ini harus dikaitkan dengan perencanaan pembangunan.

Magnitudo Gempa

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved