Setiap Hari, Dapur Umum Dinsos Siapkan 2.500 Porsi Konsumsi buat Korban Bencana di Majalengka
Salah satunya adalah mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makanan para korban.
TribunCirebon.com/Eki Yulianto
Dapur umum yang didirikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Majalengka saat di Desa Pangkalanpari, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Musibah banjir yang terjadi di kabupaten Majalengka pada pekan lalu membuat ribuan masyarakat di beberapa desa mengungsi.
Hal tersebut membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) membuat dapur umum.
Dinas Sosial (Dinsos) Majalengka melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Erna Yulmarita mengatakan, ada personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang telah bertugas membantu evakuasi hingga tanggap darurat bencana.
Salah satunya adalah mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makanan para korban.
"Untuk personel sendiri total ada 60 orang. Mereka bertugas dibagi tiga sif baik di lapangan maupun ada yang di kantor. Jadi putar tiap hari. Orientasinya pemenuhan pelayanan namun banyak mereka yang merasa terpanggil suka rela saat evakuasi," ujar Erna, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: INI Lirik Sholawat Allahul Kafi Latin dan Arab Lengkap Terjemahan, Lantunkan sebagai Amalan Sunah
Baca juga: Profil Irfan Sembiring, Pendiri Band Trash Metal Rotor, Bertaubat Jadi Pendakwah, Meninggal Kemarin
Baca juga: Anak Pertama Fiersa Besari Lahir, Namanya Berbau Petualangan dan Senja-senja, Kinasih Menyusuri Bumi
Menurutnya, relawan kementerian sosial ini sejatinya telah diinstruksikan dan menjadi tupoksi dalam tanggap darurat hingga membuka dapur umum sampai membantu evakuasi para korban yang terjebak banjir saat itu.
Hingga hari kesembilan ini, lokasi dapur umum sudah dipindahkan ke lokasi lain.
Berbeda tiga hari sejak Senin-Rabu (8-10) lokasi dapur umum berada di Desa Pangkalan Pari, Kecamatan Jatitujuh.
Namun memasuki hari keempat dipindahkan ke kantor Kecamatan Jatitujuh yang merupakan perbatasan dari beberapa wilayah yang terjadi bencana banjir.
"Semua logistik ada di BPBD. Tujuan dipindahkannya dapur umum itu agar tidak ada kendala dalam pendistribusian ke beberapa titik lokasi pengungsian. Karena yang terjadi banjir itu di Ligung, Kertajati dan Jatitujuh. Sehingga dipilihlah di tengah-tengah," ucapnya.
Ia mengaku, dalam tanggap darurat bencana itu berkolaborasi dengan tiga unsur baik BPBD Majalengka, Dinkes dan PMI.
Setiap harinya pihaknya memberikan kebutuhan makanan dengan estimasi 2500 porsi.
Sementara terkadang tersalurkan sebanyak 1.816 porsi.
"Awalnya hanya 1.600 porsi. Namun ada instruksi dari Bapak Bupati agar semua masyarakat yang sedang mengungsi itu harus terpenuhi. Selama kondisi dapur umum berdiri itu tidak ada kendala apapun," ujarnya. (*)
Baca Juga