Jalaluddin Rakhmat Meninggal karena Covid-19, Sang Cendekiawan Rencananya akan Dimakamkan Disini

Ono Surono mengatakan, Jalaluddin Rakhmat meninggal dunia karena Covid-19 di RD Santosa Kota Bandung hari ini pukul 15.23 WIB.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Islamlib.com
Cendikiawan Muslim, Dr Jalaluddin Rakhmat dikabarkan meninggal dunia karena Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Politikus PDI Perjuangan sekaligus Cendekiawan Muslim, Jalaluddin Rakhmat dikabarkan meninggal dunia.

Saat dikonfirmasi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono membenarkan kabar tersebut.

"Iya betul, telah berpulang ke pangkuan Allah SWT, Bapak Prof. Dr. Jalaludin Rakhmat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui pesan singkat, Minggu (15/2/2021).

Ono Surono mengatakan, Jalaluddin Rakhmat meninggal dunia karena Covid-19 di RS Santosa Kota Bandung hari ini pukul 15.23 WIB.

Baca juga: Jalaluddin Rakhmat Meninggal Dunia, Dikenal Sebagai Tokoh Syiah di Indonesia, Ini Profilnya

Baca juga: Satu Keluarga Makan Sebungkus Mie Dibagi 5 Orang Kadang Makan Nasi Basi Viral di TikTok

Ia meninggal dunia di usia yang ke-72 tahun.

Ono Surono menyampaikan, belum ada info lebih lanjut soal dimana Jalaluddin Rakhmat akan dikebumikan, saat ini pihak keluarga masih merundingkan tempatnya.

Namun, kemungkinan besar akan dimakamkan di makam keluarga di Rancaekek dekat dengan sekolah Muthahhari.

Ono Surono juga menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Anggota DPR RI periode 2014-2019 tersebut.

"Saya pastikan beliau adalah orang baik, semoga almarhum khusnul khotimah, amiin," ujarnya.

Sang Cendikiawan Muslim Berpulang

Cendikiawan Muslim, Dr Jalaluddin Rakhmat dikabarkan meninggal dunia.

Jalaluddin Rakhmat dikabarkan meninggal dunia di ICU RS Santosa Internasional Bandung, Senin (15/2/2021) pukul 15.45 WIB.

Cendikiawan Muslim Jalaluddin Rakhmat dikabarkan meninggal dunia di usia 71 tahun.

Biodata atau profil  Jalaluddin Rakhmat yang dibesarkan di NU dan sempat aktif di Muhammadiyah ada dalam artikel ini.

Dilansir dari Tribu Timur, Kabar Jalaluddin Rakhmat meninggal disampaikan tokoh NU, Nadirsyah Hosen melalui akunnya di Twitter @na_dirs.

"Selamat jalan Kang Jalaluddin Rakhmat. Lahul Fatihah," demikian kicauan Nadirsyah Hosen.

Jurnalis senior Kompas, Robert Adhi Kusumaputra melalui akunnya di Twitter @RobertAdhiKsp juga menyampaikan kabar duka serupa.

"Turut berbela sungkawa atas meninggalnya Bapak DR Jalaluddin Rakhmat hari Senin (15/2/2021) pukul 15:45 WIB di IICU RS Santosa Internasional Bandung. Pak Jalal adalah salah satu dosen legendaris @fikomunpad
era 1980-an. Selamat jalan, Pak Jalal."

Demikian kicauan Robert Adhi Kusumaputra.

Baca juga: Ratusan PSK Dominan dari Jabar Akan Dipulangkan, Pemkot Pangkalpinang Biayai Ongkos Rp 296 Juta

Baca juga: Maria Ozawa atau Miyabi Akhirnya Jujur Soal Orang-orang Indonesia, Sempat Heran kok Banyak yang Demo

Sosok Jalaludin Rakhmat atau Jalaluddin Rakhmat lahir di Bandung, 29 Agustus 1949.

Semasa hidupnya, selain sebagai cendikiawan Muslim, juga politisi dari PDIP.

Setelah lama menjadi dosen di Universitas Padjadjaran atau Unpad, pada tahun 2014 dia terpilih menjadi anggota DPRRI periode 2014-2019.

Di DPR, dia menjadi anggota Komisi VIII (agama dan sosial).

Jalaludin Rakhmat mendapatkan gelar master komunikasi dari Iowa State University dan doktor ilmu politik dari Australian National University.

Sejak tahun 1978 dia bergabung dengan Universitas Padjadjaran sebagai staf pengajar.

Setelah pensiun sebagai dosen, pada tahun 2013 dia memutuskan terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDIP.

Dia memilih partai tersebut karena menurutnya hanya PDI Perjuangan yang membela kaum minoritas.

Jalaludin Rakhmat muda dibesarkan di kalangan Nahdatul Ulama, dan kemudian aktif di gerakan Muhammadiyah.

Pada saat ini dia lebih dikenal sebagai tokoh Syiah di Indonesia.

Dia ikut membidani salah satu organisasi Syiah di Indonesia, yaitu Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi) pada awal Juli 2000.

Baca juga: Rizky Billar Tampak Seksi dan Tampan di Mata Lesti Kejora Saat Lakukan Ini, Boy William: Seksi Ya

Baca juga: Anak Indigo Ini Bongkar Ciri-ciri Rumah Makan yang Pakai Jin Penglaris, Pernah Rasakan Hal Ini?

Kontroversi

Jalaludin Rakhmat pernah dilaporkan kepada Kepolisian Kota Besar Makassar karena menggunakan ijazah master dan doktor palsu pada tahun 2014.

Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Makassar menduga Jalaludin Rakhmat tidak berhak memakai gelar S2 karena tidak menyetarakan ijazah di Depdikbud dan ijazah S3-nya tidak legal dan fiktif.

Sementara itu Mahkamah Kehormatan Dewan dalam Sidang Paripurna DPR memutuskan kasus ijazah Jalaludin Rakhmat dan Nurdin Tampubolon tidak terbukti.(*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved