Unik, Warga di Indramayu Berbondong-bondong Datang ke Lokasi Banjir, Jadi Tempat Rekreasi Dadakan

Warga dari berbagai desa justru berbondong-bondong datang, lokasi banjir itu pun mendadak menjadi tempat rekreasi warga.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Anak-anak saat berenang di lokasi banjir di Perempatan Tugu Ikan Karangturi Kota Indramayu, Selasa (9/2/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Indramayu memiliki sisi uniknya sendiri.

Warga dari berbagai desa justru berbondong-bondong datang, lokasi banjir itu pun mendadak menjadi tempat rekreasi warga.

Kejadian tersebut terjadi di Perempatan Tugu Ikan Karangturi Kota Indramayu, Selasa (9/2/2021).

Salah satunya Renah (35), warga Desa Karangsong tersebut sengaja datang mengantar anaknya yang kini duduk di kelas 4 SD untuk berenang di lokasi banjir.

"Lagi maen nganter anak, pengen maen ke sini katanya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.

Ini Asal-usul Kata Imlek untuk Tahun Baru China, Ternyata Berasal dari Dialek Hokkian

Update Harga iPhone Terlengkap Februari 2021: iPhone 7 Plus, iPhone 8, iPhone SE Hingga iPhone 12

Mensos Risma Blusukan Pukul 2 Dini Hari Temui Korban Banjir Indramayu, Pastikan Kebutuhan Terpenuhi

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, ada ratusan anak yang berenang di sana.

Mereka memenuhi Jalan Yos Sudarso dan Jalan Siliwangi yang terendam banjir setinggi 50-60 centimeter.

Saat disinggung apakah tidak takut anaknya bisa jatuh sakit, Renah hanya mengatakan tidak tahu.

"Tidak tahu, soalnya anaknya pengen maen," ucap dia.

Lokasi banjir ini rupanya tidak hanya dinikmati anak-anak untuk menjadi arena bermain, sejumlah orang dewasa pun tampak menikmati suasana tersebut.

Sembari mengawasi anak-anaknya, beberapa orang tua terlihat saling berswafoto di lokasi banjir. 

Sesekali mereka juga memotret anaknya yang sedang bermain air.

"Soalnya di Karangsong gak banjir, ini kebetulan habis dari rumah adik di sana, sekalian anter maen," ujarnya.

Warga Indramayu bermain di lokasi banjir di Perempatan Tugu Ikan Karangturi Kota Indramayu, Selasa (9/2/2021).
Warga Indramayu bermain di lokasi banjir di Perempatan Tugu Ikan Karangturi Kota Indramayu, Selasa (9/2/2021). (TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

Banjir yang menggenangi kawasan setempat diketahui sudah terjadi sejak Senin (8/2/2021) kemarin akibat meluapnya Sungai Cimanuk.

Kondisinya sempat surut, namun kembali tergenang pada pagi hari tadi sekitar pukul 06.00 WIB.

"Kemarin tidak sebesar ini, sekarang lebih besar," ujar salah seorang pedagang kelontong di dekat lokasi banjir sekaligus warga Kelurahan Paoman, Warjo (56).

Sungai Cimanuk Meluap

Banjir akibat luapan Sungai Cimanuk mengagetkan warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.

Adapun banjir bandang tersebut datang saat warga tengah terlelap pada Senin (8/2/2021) sekitar pukul 00.00 WIB.

Salah seorang warga setempat, Ayadi (51) mengatakan, saat itu ia terbangun ketika pemuda setempat berteriak memberitahu banjir datang.

"Ramai waktu malam, pada teriak-teriak," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.

Ayadi menceritakan, saat itu, ia bersama anggota keluarga segera menyelamatkan barang berharga.

Hanya saja, televisi, mesin cuci, hingga dua sepeda motor miliknya rusak terendam banjir.

Barang-barang itu tidak keburu diselamatkan.

"Pada rusak, banjirnya cepat banget," ujarnya.

Seperti diketahui, banjir yang menerjang pemukiman warga di Desa Kertasemaya mencapai ketinggian 1-1,5 meter.

Beberapa rumah bahkan nyaris tenggelam seutuhnya dan hanya terlihat bagian atapnya saja.

"Untuk sementara kami dari pemerintah desa melakukan upaya dengan mengungsikan warga, membangun posko, dan menanggulangi tanggul dengan karung berisikan pasir," ujar Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa.

Banjir di Indramayu Terus Meluas

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Indramayu terus meluas.

Salah satunya di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).

Ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga di sana mencapai 1 sampai 1,5 meter.

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, banjir bahkan nyaris menenggelamkan rumah-rumah warga khususnya yang berada di bantaran sungai.

Beberapa rumah warga, bahkan hanya terlihat atap gentengnya saja.

Banjir di pemukiman warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).
Banjir di pemukiman warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

"Banjir sejak semalam mulai ke pemukiman," ujar Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.

Tidak hanya rumah warga, dirinya menyampaikan, Balai Desa setempat juga ikut terdampak.

Widi Santosa mengatakan, untuk sementara, pemerintah menutup akses Jalur Pantura Indramayu dari arah Cirebon ke Jakarta untuk mendirikan posko.

Luapan Sungai Cimanuk sendiri, sekarang ini, sudah nyaris mencapai Jalur Pantura.

"Untuk warga sementara mengungsi dahulu di SD karena bangunannya lebih tinggi," ujar dia.

Satu Rumah di Indramayu Hancur Dihantam Luapan Sungai Cimanuk

Satu rumah warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu hancur hantam banjir, Senin (8/2/2021).

Pantauan Tribuncirebon.com, rumah tersebut kini nyaris tak berbentuk, sejumlah kerusakan terlihat di beberapa bagian rumah.

Banjir yang menerjang kawasan setempat diketahui karena meluapnya Sungai Cimanuk Indramayu.

"Rumah yang rusak milik Bapak Yana (40)," ujar dia Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.

Widi Santosa menceritakan, rumah tersebut rusak saat terjangan awal luapan Sungai Cimanuk pada malam dini hari tadi.

Di rumah itu, korban tinggal bersama istrinya. 

Beruntung, saat kejadian nyawa keduanya terselamatkan.

Selain menghancurkan rumah, luapan Sungai Cimanuk itu juga menghanyutkan sejumlah perabotan.

Sebagiannya lagi berhasil diselamatkan korban dibantu dengan warga.

"Korban sekarang mengungsi di SD," ujar dia.

Viral di Media Sosial

Beredar sebuah video, yang memperlihatkan beberapa rumah hanyut terseret arus banjir bandang yang melanda Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).

Kejadian video rumah hanyut itu diketahui terjadi di Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu.

"Betul, kejadian di blok 1-7," ujar salah seorang petugas URC BPBD Kabupaten Indramayu, Hari Nuryani kepada Tribuncirebon.com.

Selain itu kondisi banjir terparah terjadi di Desa Karangtumaritis, Kecamatan Haurgeulis. Di sana satu desa tenggelam.

Hari Nuryani menyampaikan, banjir tersebut merupakan kiriman dari kali Cipunagara Kabupaten Subang.

Ketinggian air bahkan mencapai 3 meter.

Meski demikian, belum diketahui secara pasti berapa rumah warga yang hanyut. Saat ini petugas tengah kewalahan mengevakuasi banyaknya warga yang terdampak banjir.

"Kami juga minta bantuan BASARNAS buat evakuasi warga," ujar dia.

Senin Pagi Masih Banjir

Sejumlah wilayah khususnya yang berada di bantaran sungai di Kabupaten Indramayu mulai terendam banjir, Senin (8/2/2021) pagi.

Banjir tersebut diakibatkan oleh sejumlah sungai yang meluap.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, Banjir tersebut rata merendam pemukiman hingga 50-80 centimeter atau sepaha oramg dewasa.

Meliputi sejumlah wilayah di Kecamatan Haurgeulis, Kecamatan Kroya, Kecamatan Kertasemaya, Kecamatan Jatibarang.

"Di perbatasan Karangtumaritis-Wanakaya Kecamatan Haurgeulis masih terus naik, arusnya juga masih kencang," ujar saat seorang tim URC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Sumantri kepada Tribuncirebon.com.

Di Desa/Kecamatan Kertasemaya, luapan Sungai Cimanuk juga mulai membanjiri pemukiman warga sejak pukul 03.00 WIB dini hari tadi.

Nyaris seluruh rumah warga, khususnya yang berada di bantaran sungai terendam.

Sedangkan di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang, warga sejak pagi dini hari tadi bahu membahu membenahi sejumlah titik tanggul yang bocor.

Banjir tersebut juga diperparah dengan kondisi hujan yang pada pagi ini mengguyur kawasan Kabupaten Indramayu.

"Info sementara akibat luapan Sungai Cimanuk, banjir juga terjadi di Kecamatan Bangodua, Kertasemaya, Jatibarang," ujar salah seorang Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu Sakam.

Tanggul Cimanuk Kritis

 Tanggul Sungai Cimanuk di Desa Gunungsari Blok Desa, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu mengalami kritis.

Sedikitnya ada sebanyak 3 titik tanggul yang kondisinya mengkhawatirkan.

Dalam hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu segera akan melakukan rapat koordinasi sebagai upaya penanggulangan.

"Hari Senin akan melakukan rapat koordinasi tepatnya di Kantor Kecamatan Sukagumiwang dengan menghadirkan BBWS, Dinas PUPR, kemudian Pertamina, kuwu dan pihak kecamatan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (2/2/2021).

Caya mengakui, kondisi Tanggul Sungai Cimanuk di desa setempat memang sudah cukup parah.

Sehingga, upaya penanggulangan harus cepat dilakukan. BPBD Kabupaten Indramayu pun sudah melaporkan kejadian tersebut kepada BBWS Cimanuk-Cisanggarung.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan karung sebanyak 500 buah untuk tanggul dadakan sebagai upaya meminimalisir bencana.

Berdasarkan data yang dicatat BPBD Kabupaten Indramayu, sedikitnya ada sebanyak 18 titik tanggul Sungai Cimanuk yang kritis.

Titik itu tersebar di berbagai kecamatan, di antaranya Kecamatan Sukagumiwang, Tukdana, Jatibarang, Lohbener.

BPBD Kabupaten Indramayu juga mengimbau agar masyarakat yang berada di bantaran tanggul sungai kritis untuk tetap berhati-hati dan waspada.

"Kondisi memang sudah kritis, tidak hanya di Sukagumiwang, dari beberapa wilayah kecamatan lain juga ada titik tanggul yang kritis," ujarnya.

Banjir Rob di Pesisir Indramayu

Banjir rob kembali menerjang sejumlah wilayah di pesisir Kabupaten Indramayu, Minggu (7/2/2021).

Kondisi banjir paling parah terjadi di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.

Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin mengatakan, pada pagi ini ketinggian air mencapai 20 sentimeter sampai 1 meter.

Banjir tersebut mulai datang pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi dan hingga pukul 09.00 WIB belum menunjukan tanda-tanda akan surut.

"Ketinggian air mulai 20 centimeter sampai 1 meter, masih terus naik, belum surut," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler.

Waminuddin menceritakan, banjir yang merendam ribuan rumah warga di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan khususnya sudah berlangsung setiap hari sejak akhir tahun kemarin.

Hanya saja, dalam beberapa pekan terakhir, kondisinya tidak separah sekarang, ketinggian air saat itu paling tinggi hanya 40 centimeter.

Banjir itu pun dapat segera surut dalam kurun waktu 3-4 jam.

Namun, pada hari ini, kondisi banjir justru semakin mengkhawatirkan, kondisi cuaca buruk membuat air laut dan sungai di desa setempat meluap tinggi hingga ke pemukiman warga.

"Ini saya lagi di pantai, sekarang gelombang ombaknya tinggi banget 2-3 meter," ucapnya.

Banjir rob yang menerjang pemukiman warga di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Minggu (7/2/2021). Foto istimewa
Banjir rob yang menerjang pemukiman warga di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Minggu (7/2/2021). Foto istimewa (Istimewa/Tagana Indramayu)

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi menambahkan, banjir yang menerjang kawasan pesisir diperparah dengan kondisi cuaca buruk.

Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat yang dilakukan BMKG, disampaikan Dodi Dwi Endrayadi, Kabupaten Indramayu masuk dalam level waspada.

Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Indramayu pun sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanggulangan bencana.

"Kalau upaya dari BPBD yang utama kita kemanusiaan dengan mengkoordinasikan bersama instansi terkait penanggulangannya," ucap dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved