Gadis Subang Ini Viral Karena Live Facebook Minta Tolong Saat Banjir, Tim SAR Langsung Menyelamatkan
Ia meminta tolong melalui siaran live facebook karena terjebak di lantai dua rumahnya, ia mengaku sudah meminta tolong berkali-kali namun belum ada ta
Laporan Kontributor Subang, Irvan Maulana
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Live Facebook berdurasi satu menit menayangkan seorang perempuan terlihat ketakutan dan meminta tolong Tim SAR untuk dievakuasi karena terjebak banjir di Pamanukan Subang.
Belakangan diketahui gadis itu adalah Yulianti Safitri, warga Kampung Baru Desa Mulyasari, Pamanukan Subang. Ia meminta tolong melalui siaran live facebook karena terjebak di lantai dua rumahnya, ia mengaku sudah meminta tolong berkali-kali namun belum ada tanggapan.
Dalam video tersebut, Yulianti juga menjelaskan lokasi detailnya saat ia menyiarkan live facebook tersebut.
"Tolong kepada Tim SAR yang ada di Pamanukan khususnya di Kampung Baru Desa Mulyasari Dekat Masjid Miftahul Huda, tolong kami terjebak, liat airnya kepala orang dewasa sudah tenggelam, tolong belum ada bantuan, kami terdiri dari lima orang, kedua orang tua, adik, saya dan kaka saya perempuan dan laki-laki," ujar Yulianti dalam siaran langsung video tersebut dengan nada terbata-bata hampir menangis.
• Bos Aneka Sandang Kuningan Meninggal Karena Covid-19, Susul Sang Istri, Adik: Bu Hajjah Bukan Covid
• Harga HP Oppo Februari 2021 Mulai Rp 1 Jutaan, Ada Oppo A12, Oppo A31, Oppo A11K, dan Oppo Reno3
• Rumah Terendam Banjir, Ribuan Warga Majalengka Mengungsi, Beberapa Pengungsi Mengeluh Sakit
Gadis malang tersebut sudah panik dan cemas karena debit air di wilayah tersebut semakin tinggi, bahkan sudah hampir mencapai lantai dua rumah yang ia tempati.
Terlihat dalam video tersebut, kondisi rumah yang berantakan, keadaan ruangan kecil yang sudah terkepung air beserta benda-benda yang berserakan.
Yulianti juga meminta warga net yang melihat siarannya tersebut untuk disebarkan, "Tolong sebarkan ini saya sudah tidak tahu kami harus bagaimana, kami sudah aampai atas, minta bantuan sana-sini tapi belum ada." ujarnya.
Akhirnya Dievakuasi
Yulianti akhirnya dievakuasi bersama keluarganya, kini gadis dan keluarganya tersebut telah mengungsi di Kantor Kecamatan Pamanukan.
Setelah diungsikan ia pun mengklarifikasi kembali video nya tersebut atas permintaan Tim SAR gabungan yang saat itu mengevakuasi Yulianti.
"Assalamualaikum Warrahmatullahi wabarakatuh. Sebelumnya terima kasih, saya mau mengklarifikasi. Saya dan keluarga telah berada di Kecamatan. Alhmadulillah, kami tadi dievakuasi oleh tim SAR, oleh damkar, dan Tagana," ujar Yulianti dalam melalui video klarifikasinya, pada Senin (8/2/2021).

Pada rekaman video tersebut ia nampak mengenakan pakaian yang sama yang sudah lusuh, ia mengaku saat itu tengah panik dan ketakukan.
Selang beberapa saat setelah video tersebut beredar Tim SAR gabungan bergerak cepat mengevakuasi Yulianti beserta keluarganya. Yulianti juga berterimakasih kepada warga net yang telah menyebarluaskan siaran langsung nya tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak telah menyebarluaskan video saya, sekarang saya dan keluarga saya dievakuasi. Dan saya memohon kepada Tim SAR juga masih ada tetangga-tetangga saya yang masih belum dievakuasi. Semoga cepat dievakuasi juga. Terima kasih banyak. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," paparnya.
Secara terpisah Anggota BPBD Kabupaten Subang, Rahmat Hidayat yang saat itu juga mengevakuasi keluarga Yulianti mengatakan, pihaknya mengalami kesulitan evakuasi karena jumlah personelnya terbatas.
"Personel kami terbatas, semua kami sisir, namun mungkin ada satu dua orang yang belum terevakuasi, karena kita upayakan yang urgent dulu," ujar Rahmat ketika dikonfirmasi Tribun melalui pesan tertulisnya.
Data Banjir di Subang
Tercatat sejak Sabtu (6/2/2021) dini hari sampai dengan Minggu (7/2/2021) malam, Kabupaten Subang diguyur hujan, imbas dari cuaca tersebut menyebabkan terjandinya beberapa bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.
Dikutip dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang pada Senin (8/2/2021), pihaknya mencatat sebanyak 18 kecamatan terkena bencana banjir, beberapa diantaranya longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Subang Hidayat mengatakan, setidaknnya ada empat Kelurahan yang terdampak longsor di Kecamatan Subang, diantara Kelurahan Parung, Soklat, Pasirkareumbi dan Kelurahan Dangdeur, selain longsor beberapa kelurahan juga tergenang banjir.
"Hingga kini, secara keseluruhan banjir sudah menggenangi lebih dari 70 Desa di 18 Kecamatan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Subang, tapi perkembangan data terus berubah," papar Hidayat ketika dikonfirmasi Tribun di Kantor BPBD Kabupaten Subang, Senin (8/2/2021).
Hidayat juga mengatakan hingga kini lokasi banjir terparah tercatat di wilayah Pantura (wilayah utara Kabupaten Subang).
"Senin dini hari Pamanukan mulai terendam, seperti kita ketahui Ciasem sudah terendam dari kemarin siang," ujarnya.
Data Kecataman yang terendam banjir sendiri antara lain, Kecamatan Subang, Pagaden, Ciasem, Cibogo, Dawuan, Pamanukan, Patokbeusi, Cikaum, Cijambe, Binong, Pusakanagara, Cipunagara, Compreng, Sukasari, Blanakan, Pabuaran, Legonkulon, dan Kecamatan Cipeundeuy.
Selain bencana banjir dan longsor, Hidayat juga mengatakan, imbas dari hujan tanpa henti tersebut mengakibatkan beberapa sungai meluap hingga menghanyutkan dua jembatan semi permanen.
Ketika ditanya data pemukiman yang tergenang banjir pihaknya mengatakan hingga kini belum ada jumlah pasti, "Untuk data pemukiman jumlahnya masih kami data, begitupun areal sawah yang tergenang, karena semua data sifatnya masih sementara." imbuh Hidayat.
Selain melakukan asessment (pendataan) pihaknya hingga kini masih tengah mengupayakan evakuasi warga di beberapa lokasi banjir. “Kami masih berupaya TNI dan Polri, bersama Tagana Dinsos, Satpol PP dan Pemadam, ini pun personil kami terbatas meski sudah dibantu beberapa komunitas relawan bencana." tutupnya.