Ini Dia 5 Orang yang Disebut Akan Kudeta AHY dari Kursi Ketua Umum Partai Demokrat, Ada Orang Jokowi
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.
Mereka melapor karena merasa tidak nyaman bahkan menolak ketika dihubungi dan diajak untuk melakukan penggantian Ketum Partai Demokrat.
Ia menyebutkan, gerakan politik untuk merebut paksa kepemimpinan Partai Demokrat itu dilakukan secara sistematis.
AHY juga mengatakan, pengambilalihan posisi ketua umum Partai Demokrat akan dijadikan akan kendaraan dalam Pemilu 2024.
"Pengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang," kata AHY.
Masih dalam pidatonya, AHY mengungkapkan 'modus' yang rencananya dipakai untuk mengganti Ketua Umum Partai Demokrat secara paksa.
Yaitu dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa atau KLB.
Para pelaku gerakan, lanjut AHY, menargetkan 360 orang para pemegang suara agar memenuhi syarat dilaksanakannya KLB.
Mereka diajak dan dipengaruhi dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar.
AHY menambahkan, para pelaku merasa yakin gerakan kudeta terhadap Partai Demokrat pasti sukses.
Alasannya, mereka telah mendapat dukugan dari sejumlah petinggi negara.
"Para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses, karena mereka mengklaim telah mendapatkan dukungan sejumlah petinggi negara lainnya," ujar dia.
Selengkapnya, simak video di bawah ini:
Tanggapan Politikus PDIP

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyarankan AHY untuk berpikir jernih dan tidak merasa resah.
"Tetap jernih meniti buih. Jangan mudah goyah dan resah karena dinamika dan dialektika politik internal," ujar Hendrawan saat dihubungi, Jakarta, Senin (1/2/2021).