VIDEO - Terdampak Pandemi Covid-19, Tarmi'in Pindah Profesi dari Tukang Becak Jadi Penambang Pasir
Dengan menggunakan dua buah keranjang dari bahan ayunan, Tarmi'in memilah pasir yang terdapat di pinggir sungai.
Dengan menggunakan dua buah keranjang dari bahan ayunan, Tarmi'in memilah pasir yang terdapat di pinggir sungai.
Pasir-pasir tersebut disaring dari kotoran maupun batu yang terbawa saat proses penjaringan.
Selanjutnya, dibawa ke area pinggir sungai dan dikumpulkan sebanyak mungkin.
"Setiap harinya saya berangkat pukul 09.00 WIB, sebanyak mungkin saya ambil. Biasanya pagi lebih banyak pasir, karena bawaan dari arus bekas hujan," ucapnya.

Setiap harinya, sambung Tarmi'in, ia bisa membawa satu gerobak penuh pasir.
Jika dimasukkan ke dalam karung, bisa mendapatkan sekitar 15 karung.
Selanjutnya, ia menjual ke toko bangunan atau warga yang sedang membutuhkan pasir tersebut.
"Dijual harga Rp 50 ribu per gerobak. Ya berarti 15 karung itu dijual segitu (lima puluh ribu)," jelas dia.
Namun, tak jarang proses penjualan pasir yang telah ia kumpulkan sulit dilakukan.
Hal itu, lantaran banyak juga pemilik toko bangunan yang menolak pasir yang telah dikumpulkan tersebut.