Link Live Streaming Presiden Jokowi Divaksin Covid-19, Jadwalnya Dimulai Pukul 10.00 Hari Ini

Presiden Jokowi divaksin Covid-19 rencananya dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB, dan akan disiarkan secara langsung melalui live streaming

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/ M Syarif Abdussalam
Presiden Jokowi di RS Pendidikan Univeristas Padjadjaran, Selasa (11/8). Link Live Streaming Presiden Jokowi Divaksin Covid-19, Jadwalnya Dimulai Pukul 10.00 Hari Ini 

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi Covid-19 yang digelar pemerintah mulai Rabu (13/1/2021).

Presiden Jokowi divaksin Covid-19 rencananya dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB, dan akan disiarkan secara langsung melalui Live Streaming di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Untuk link live streaming pelaksanaan Presiden Jokowi divaksin Covid-19, bisa dilihat di bawah ini.

Hal itu diinfomasikan oleh Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono,Selasa (12/1/2021).

"( Vaksinasi) pagi, pukul 10.00. Nanti ada Live Streaming," kata Heru Budi Hartono, dilansir Tribuncirebon.com dari Kompas.com, Rabu (13/1).

Heru mengatakan, vaksinasi kepada Jokowi bakal digelar di Istana Kepresidenan Jakarta.

Jokowi akan disuntik langsung oleh dokter kepresidenan.

Baca juga: BACALAH Zikir dan Doa Pagi yang Dicontohkan Rasulullah, Faedahnya Luar Biasa, Bawa Penuh Keberkahan

Baca juga: Soroti Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Media Asing Sentil Indonesia, Tempat Buruk untuk Penerbangan

Baca juga: Wanita Hamil 9 Bulan sesuai Hasil Tes, Saat Menunggu Hari Melahirkan, Ternyata Hasil USG Bukan Bayi

Proses vaksinasi kepada Presiden Jokowi akan disiarkan secara langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden sehingga dapat disaksikan masyarakat luas.

"Semua yang divaksin cukup tidur dan disarankan sarapan lebih dahulu," ujar Heru.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah berulang kali menyatakan bakal menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

Hal itu bertujuan membangun kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah.

"Mungkin sehari atau dua hari setelah itu (izin penggunaan darurat vaksin terbit) langsung saya disuntik yang pertama vaksinnya. Kemudian dokter dan perawat, kemudian seluruh masyarakat," kata Jokowi dalam acara pemberian bantuan modal kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

 Adapun vaksin yang akan disuntikkan berupa vaksin Sinovac yang berasal dari China.

Berikut link live streaming

- Link 1 Klik >>> Presiden Jokowi divaksin

- Link 2 Klik >>> Presiden Jokowi divaksin

Pada Senin (11/1/2021), Badan Pengawas Obat dan Makanan telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin tersebut.

BPOM menyatakan, vaksin buatan Sinovac telah lulus uji keamanan dan keampuhan.

Tercatat, tingkat efikasi (keampuhan) dari vaksin Covid-19 buatan Sinovac sebesar 65,3 persen.

Angka tersebut telah melebihi ambang batas minimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 50 persen.

Ridwan Kamil 2 Kali Divaksin Covid-19

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil rupanya telah disuntik vaksin Sinovac sebanyak dua kali.

Hal itu dia sampaikan kepada wartawan Senin 11 Januari 2021 seusai rapat kordinasi di Mapolda Jabar.

Kepada wartawan, Ridwan Kamil bercerita kalau dirinya sudah disuntik vaksin sebanyak dua kali. Selain Ridwan Kamil, sejumlah pejabat lain juga sudah divaksin.

Oleh karena itu, untuk penyuntikan vaksin kali ini Ridwan Kamil tak bisa ikut.

"Saya, pak pangdam dan Pak Kajati, dan Pak Rudy tidak bisa ikutan karena kami sudah disuntik dua kali vaksinnya bio Farma, jadi alasannya sederhana," kata Ridwan Kamil usai rapat koordinasi di Mapolda Jabar, Senin (11/1/2021).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil seusai menjalani penyuntikan sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil seusai menjalani penyuntikan sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Emil pun kemudian menceritakan efek yang dirasakannya setelah dua kali disuntik vaksin Bio Farma.

Meski penjelasannya tak terlalu detail, Emil mengaku bahwa bulan Februari 2021 ini hasil dari vaksinasi yang telah diterimanya akan dilaporkan Bio Farma ke BPOM.

"Bocorannya sementara hasilnya baik, tapi definisi klinisnya bukan kewenangan saya. Kalau ditanya sebagai pribadi lah ya saya usia 49, hanya linu dan pegal selama satu jam," kata Emil.

Jarumnya besar

"Jadi itu saya jujur apa adanya karena jarumnya tidak kecil, kalau jarum ngambil darah memang kecil tapi kalau jarum yang vaksin agak besar sedikit," lanjutnya.

Baca juga: Butuh 2-5 Hari Mengunduh Data FDR dalam Black Box untuk Pastikan Penyebab Kecelakaan Sriwijaya Air

Emil pun mengaku merasakan kantuk saat jelang magrib. "Biasanya tidak pernah," katanya.

Ia pun sempat mengkhawatirkan ada bengkak dan demam, namun ternyata hal itu tak terjadi.

"Jadi dulu kekhawatiran ada bengkak ternyata tidak, kekhawatiran ada demam tidak juga, kekhawatiran badan berubah apalagi berubah menjadi warna hijau atau Spiderman tidak ada," ucapnya.

"Saya sehat seperti bisa dilihat ini kami yang jadi relawan tiap pekan disiplin hadir dalam rapat dimonitor wartawan kan, mobilitas kami juga tinggi tentulah kami melengkapi kebugaran ini dengan olahraga dan suplemen, tambahan untuk menguatkan," tambahnya.

Untuk itu, ia berharap dengan dirinya pernah divaksinasi dapat menjadi model cerminan bagi masyarakat untuk melakukan hal serupa mendapatkan vaksinasi.

"Jadi kalau ada orang yang khawatir bagaimana itu divaksin, liat saja Gubernur Jabar dan Forkopimda itulah sosok yang sudah divaksin, tidak ada terlihat lesu dan terlihat lemah atau gimana semua terlihat sehat bugar, itulah cerminan," kata Emil.

"Dengan begitu, kita kan yakin, Insya Allah kita bisa beraktivitas punya keyakinan di tubuh kita ada antibodi melawan Covid," ujarnya.

Persiapan Vaksin

Ridwan Kamil optimistis rangkaian uji klinis vaksin Covid-19 yang akan dimulainya pada Selasa (25/8), akan berjalan lancar.

Gubernur pun sudah mendapat penjelasan dari dokter ahli mengenai uji coba klinis vaksin tersebut sehingga tidak merasa khawatir.

"Wajar karena belum pernah, jadi dulu ada sekian persen rasa was-was yang masuk akal. Tapi karena sudah dua jam dikuliahi oleh Prof Kusnandi, ternyata semua kewas-wasan karena tidak mengetahui ilmunya, kemudian menjadi lebih tenang.

Sehingga sekarang tidak was-was, tapi lebih pada persiapan fisik supaya pas dilakukan kondisinya prima. Jadi besok pagi mengawali pagi saya olahraga dulu, tidur banyak juga," kata Gubernur yang akrab disapa Emil tersebut dalam siaran digital, Senin (24/8) malam.

Emil mengatakan sudah sejak seminggu terakhir kembali membugarkan diri dengan berolah raga dan menjaga asupan makanan yang dikonsumsinya.

Dirinya pun mencoba terus menguatkan batin dengan cara beribadah.

"Seminggu terakhir mencoba memaksimalkan kebugaran. Olahraga, makan juga diatur tidak asal-asalan, batin ibadah juga ditingkatkan sambil baca-baca tentang informasi kalau ada apa-apa. Tapi intinya optimis, yang rada was-was Bu Cinta (Atalia Praratya)," katanya yang mengatakan istrinya tersebut pun akan menemaninya besok.

Emil mengatakan selain disemangati keluarga intinya, dirinya pun disemangati dan dinasehati ibundanya. Ibundanya inilah yang juga terus meyakinkan Emil untuk berani menjadi relawan uji coba vaksin Covid-19.

"Nasihat dari ibu saya, kalau ada rebutan rejeki, rakyat di depan, pemimpin belakangan. Kalau ada ramai kekhawatiran, sebaliknya, pemimpin yang di depan duluan, baru rakyat belakangan," katanya.

Duit BLT Rp 600 Ribu Gak Jadi Cair Selasa 25 Agustus, Jangan Kecewa Saat Cek Rekening, Ini Alasannya

Sutardi Sedih Sapi Miliknya Tewas Terpanggang Api, Kandang Sapi Miliknya Ludes Rata dengan Tanah

Jika pemimpinnya tidak ikut menjadi relawan bersama lebih dari seribuan warga ini, katanya, dirinya khawatir sebuah spekulasi yang menyatakan bahwa pemerintah mengorbankan rakyat untuk menjadi relawan uji coba vaksin, akan terus berkembang.

"Berkepanjangan spekulasi, berita bohong, hoaks, yang menyatakan bahwa rakyat dikorbankan jadi kelinci percobaan. Justru kalau begini agak reda. Saya menjadi saksi, kalau berhasil atau kalau gagal seperti apa.

Maka yang memberi testimoni ketua gugus tugas langsung yang bisa memahami per-Covid-an dari A sampai Z termasuk vaksin karena secara pribadi terlibat," katanya.

Emil mengatakan menjadi relawan uji coba ini adalah bagian dari bela negara.

Jika dalam sebuah perang, dalam hal ini membutuhkan uji klinis vaksin, semua orang harus bersemangat menjadi relawan supaya menang perang melawan Covid-19 ini.

"Karena ini ngetes alat senjata untuk melawan musuh. Kalau enggak dites gimana, kita akan hidup di dalam ketidakpastian. Harus disyukuri ternyata Indonesia bisa memproduksi sendiri. Jadi kita enggak beli barang jadi yang nanti dipermainkan segala rupa. Tapi kita memproduksi yang pabriknya ada di Jabar," katanya.

Daftar Harga HP 1 Jutaan Agustus 2020, Lengkap Ada Samsung, Realme, Xiaomi, Oppo, dan Vivo

Mengenal 99 Nama-nama Allah Asmaul Husna Lengkap dengan Artinya, Jadikan Bacaan Dzikir

Emil mengatakan menjadi relawan ini adalah sebuah pilihan dan berdasar keikhlasan.

Maka dirinya pun tidak bisa membuat surat atau imbauan kepada siapapun, termasuk kepala daerah untuk mengikutinya. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rabu Pukul 10.00, Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 di Istana

dan di surya.co.id dengan judul Ini Efek Samping yang Ridwan Kamil Rasakan Setelah Disuntik Vaksin Sinovac Dua Kali

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved