Pelaksanaan New Normal

Politisi PDIP Ini Ngaku Mendingan Bayar Sanksi Duit daripada Tubuhnya Disuntikan Vaksin Covid-19

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat dari PDIP Ribka Tjiptaning dengan tegas menyatakan menolak vaksin Covid-19.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
shutterstocks
ilustrasi vaksin corona 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat dari PDIP Ribka Tjiptaning dengan tegas menyatakan menolak vaksin Covid-19.

//

"Permasalahan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, misalnya pun hidup di DKI semua anak cucu saya dapat sanksi 5 juta, mending gua bayar, mobil gua jual kek," ujar Ribka di gedung Rapat DPR RI, Senayan, Jakarta, yang disiarkan langsung YouTube DPR RI, Selasa (12/1/2021).

Ribka juga mempertanyakan perihal penyuntikan vaksin Covid-19 tersebut.

Pasalnya, kata dia, Biofarma masih melakukan uji klinis vaksin Sinovac tersebut.

"Bagaimana orang Biofarma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," ujarnya di hadapan Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Ribka bahkan mengungkapkan ada warga Sukabumi lumpuh setelah disuntik vaksin antipolio dan di Majalaya 12 orang meninggal dunia setelah disuntik vaksin anti-kaki gajah.

"Ini pengalaman saya, Saudara Menteri, ini saya ngomong lagi di rapat ini, vaksin polio untuk antipolio malah lumpuh layu di Sukabumi, terus anti-kaki gajah di Majalaya mati 12," jelasnya.

Menurutnya, hal itu terjadi karena di negara lain seperti India vaksin itu ditolak, sedangkan di Indonesia masuk 1,3 triliun vaksin (antipolio/anti-kaki gajah).

"Karena di India ditolak, di Afrika ditolak. Masuk di Indonesia dengan 1,3 triliun waktu saya ketua komisi. Saya ingat betul, jangan main-main dengan vaksin ini, jangan main-main," ujarnya.

Tribunjabar.id mencoba mengonfirmasi kepada Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi terkait kebenaran adanya warga Sukabumi lumpuh setelah disuntik vaksin antipolio.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Andi Rahman mengatakan, selama satu tahun ia menjabat di P2P, tidak ada kasus lumpuh setelah disuntik vaksin antipolio.

"Tidak ada satu tahun saya di Bidang P2P informasi ini tidak ada," jelasnya.

Namun, terdapat informasi bahwa kejadian lumpuhnya warga Sukabumi setelah disuntik vaksin antipolio itu terjadi pada tahun 2005.

Hingga berita ini diterbitkan, Tribunjabar.id belum mendapatkan keterangan mengenai kebenaran adanya di tahun 2005 warga Sukabumi lumpuh usai disuntik vaksin antipolio. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved