Sampah Menggunung di Pintu Air Bojongsari Indramayu, Sungai Cimanuk Sudah Seperti Daratan Sampah

Sampah menumpuk di pintu air Sungai Cimanuk lama di Desa Bojongsari, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/ Handhika Rahman
Tumpukan sampah di pintu air di Desa Bojongsari, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Kamis (7/1/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sampah menumpuk di pintu air Sungai Cimanuk lama di Desa Bojongsari, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

Sampah-sampah itu tersangkut dan tidak bisa melewati jembatan di pintu air Bojongsari.

Pantuan Tribuncirebon.com, saking banyaknya sampah yang menggunung, membuat permukaan Sungai Cimanuk Lama layaknya daratan sampah.

Ada berbagai sampah yang menumpuk di sana, mayoritas didominasi sampah rating dan dahan pohon.

Baca juga: Cukup Bayar Rp 20 Ribu, Mobil Wisata Dalam Kota Kuningan Antar Pengunjung Ke Sejumlah Tempat Ini

Baca juga: Ini Efek Vaksin Sinovac Pada Tubuh Usai Disuntikan, Menkes Minta Kepala Daerah Fokus Efek Vaksinasi

Baca juga: Ridwan Kamil Wajibkan Warga Jawa Barat Disuntik Vaksin Covid-19: Tak Boleh Ada yang Menolak!

Tidak sedikit pula sampah plastik, hingga kasur bekas menghiasi fenomena daratan sampah di pintu air Bojongsari.

Salah seorang warga, Ramin (40) mengatakan, sampah-sampah itu datang terbawa arus sungai sejak beberapa hari terakhir.

Sampah itu pun terus menumpuk hingga membentuk gunung sampah di sungai.

"Tumpukan sampah ini tentu sangat disayangkan banyak pihak, karena selain mengganggu pemandangan juga akan menimbulkan bau," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (7/1/2021).

Ramin menyampaikan, dibangunnya Bendung Bojongsari memang menimbulkan pro kontra. 

Bangunan jembatan pintu air yang terlalu rendah dinilai masyarakat menjadi penyebab sampah-sampah terus menumpuk.

Kejadian itu terus berulang, terutama di masa musim penghujan sekarang dimana debit air Sungai Cimanuk tengah meningkat.

Padahal, disampaikan Ramin, dibangunnya pintu air ini sangat bermanfaat untuk menghidupkan lokasi wisata Waduk Bojong atau Dayung agar selalu terisi air walau di musim kemarau sekalipun.

"Harus ada aksi dari dinas terkait untuk menangani tumpukan sampah di Bendung Bojongsari. Hal lainnya harus ada solusi agar tumpukan sampah tidak menjadi PR rutinitas di musim penghujan," ujarnya.

Warga berharap, pemerintah daerah bisa mengatasi persoalan tersebut. Minimalnya dengan menempatkan petugas khusus untuk mengurai tumpukan sampah.

Karena kalau dibiarkan dan tidak ada pengawasan, tumpukan sampah itu akan menyumbat arus air. Mereka khawatir, air sungai akan meluap dan membanjiri pemukiman warga.

"Percuma ada bendung kalau tidak diurus. Artinya jangan hanya bisa membangun kalau perawatan dan fungsi bendung terabaikan," ucapnya.

Sementara itu, Plt Kepala UPTD Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Indramayu, Daniwan berjanji akan segera membersihkan tumpukan sampah itu secepatnya.

DLH pun akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu untuk upaya pembersihan.

"Intinya, kalau bisa dikerjakan (dibersihkan) sekaligus akan kami tuntaskan jika tidak bisa ya dikerjakan secara bertahap," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved