VIDEO: Burung Hantu Tyto Alba di Indramayu, Wajahnya Seram, tapi Justru Jadi Andalan Para Petani
Di Kabupaten Indramayu ada sebuah penangkaran burung hantu jenis Tyto Alba.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Di Kabupaten Indramayu ada sebuah penangkaran burung hantu jenis Tyto Alba.
Di sana, burung berukuran besar itu dikembangbiakan sebelum siap dilepas liarkan ke alam bebas.
Penangkaran ini merupakan program dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian yang diinisiasi oleh Kelompok Tani Sejahtera di Desa/Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Pengendali organisme penganggu tumbuhan (POPT) Kecamatan Juntinyuat, Tri Rohaetin mengatakan, penangkaran ini sengaja dibuat sebagai bentuk penyelamatan populasi burung hantu khususnya jenis Tyto Alba yang hampir punah.
Burung hantu ini pun sudah dilindungi oleh undang-undang.
"Tujuan dari penangkaran ini adalah pelestarian tyto alba yang mungkin karena sudah dilindungi oleh undang-undang jadi kita harus melestarikan," ujar dia kepada Trivuncirebon.com, Rabu (6/1/2021).
Penangkaran burung hantu ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu tepatnya di Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Sedangkan di Desa Juntinyuat sendiri mulai berjalan sejak tahun 2019 hingga saat ini.
Pantuan Tribuncirebon.com, ada sebanyak 6 burung hantu Tyto Alba yang dirawat di penangkaran setempat.
Walau sekilas tampak seram, burung hantu ini rupanya sangat lucu jika dilihat dari dekat.
Salah satu burung predator ini rupanya juga merupakan sahabat sejati para petani.
Pasalnya, mereka mampu memberantas populasi hama tikus yang diketahui banyak meresahkan petani.
Dalam sehari, burung hantu mampu memangsa 3 sampai 5 ekor tikus dalam sehari dengan kemampuan jangkauan memburu 300-500 meter.
"Upaya pelestarian ini nanti akan kita lepas liarkan sekarang lagi dikembangbiakkan dahulu, seperti yang ini umurnya sudah 3 bulan, ini sudah cukup umur," ujar dia.