Siapa Sangka Omongan Gus Dur Soal FPI 15 Tahun Lalu Jadi Kenyataan di Masa Era Jokowi: Bubarkan
Tak disangka ucapan Gus Dur tersebut benar-benar kejadian di masa pemerintahan Jokowi.
TRIBUNCIREBON.COM - Ucapan Gus Dur soal Front Pembela Islam (FPI) 12 tahun lalu kejadian di masa pemerintahan Jokowi.
Mantan presiden keempat Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur sudah memprediksi soal FPI di masa lalu.
Tak disangka ucapan Gus Dur tersebut benar-benar kejadian di masa pemerintahan Jokowi.
Gus Dur yang saat itu menilai FPI termasuk organisasi garis keras seperti HTI dan MMI.
Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk melarang aktivitas dan menghentikan kegiatan Front Pembela Islam atau FPI.
Keputusan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam pada Rabu (30/12/2020).
"Pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan kegiatan yang dilakukan FPI karena FPI tidak lagi memiliki legal standing baik sebagai ormas maupun organisasi biasa," ujar Mahfud MD.
Siapa sangka, ternyata sekitar 12 tahun lalu Gus Dur sudah memprediksi hal tersebut.
Dr. KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001.
Ia menggantikan Presiden BJ Habibie setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu 1999.
Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah.
Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, tetapi kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya'ban 1359 Hijriah, sama dengan 7 September 1940.
Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. "Addakhil" berarti "Sang Penakluk".
Kata "Addakhil" tidak cukup dikenal dan diganti nama "Wahid", dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur.
"Gus" adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai yang berati "abang" atau "mas".