KABAR GEMBIRA Buat Wisatawan, Masuk ke Kota Bandung Tak Perlu Rapid Test Antigen, Ini Alasannya
Meski tidak ada syarat apapun, Oded mengaku tidak khawatir bakal terjadi lonjakan kasus pasien Covid-19.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung memutuskan tidak menerapkan kebijakan penggunaan hasil tes swab PCR atau rapid test antigen untuk warga luar yang datang ke Bandung saat libur natal dan tahun baru.
Keputusan itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Oded M danial seusai rapat terbatas (Ratas) di Ruang Tengah Balai Kota Bandung, Jumat (18/12/2020).
"Tadi sudah dibahas panjang lebar, ini kalau pakai rapid test juga agak berabe saya kira ya, oleh karena itu diputuskan tidak ada ya, persyaratan ada rapid tes itu," ujar Oded.
Baca juga: Matanya Tak Bisa Melihat, Kang Aris Nekat ke Kota Bandung Jualan Gurilem, Dapat Bantuan Dedi Mulyadi
Baca juga: Ketemuan Malam-malam, Seorang Pemuda dan Janda Kepergok Berbuat Tak Senonoh di Toilet Umum
Baca juga: Prostitusi yang Melibatkan TA Model Majalah Dewasa Berawal dari Patroli Siber
Menurut Oded, salah satu pertimbangannya yakni karena khawatir terjadi penumpukan di setiap pintu masuk Kota Bandung.
"Kalau kita pakai rapid test juga saya kira khawatir terlalu lama menunggu dan sebagainya, dan kalau itukan harus ada penjagaan posko, kalau tidak ada nanti siapa yang mau menjaganya. Jadi seperti itu saya kira," katanya.
Meski tidak ada syarat apapun, Oded mengaku tidak khawatir bakal terjadi lonjakan kasus pasien Covid-19. Sebab, kata dia bakal menambah petugas untuk memperketat penerapan protokol kesehatan di Kota Bandung.
"Insya Allah mudah-mudahan tidak, asal kita perketat di sini, dan kita akan terus meningkatkan pengetatan dari unsur pengawasan di lapangan," ucapnya.
Saat ini, Kota Bandung masih berada dalam zona merah atau resiko tinggi penyebaran Covid-19 dengan skor 1.65. Angka ini diklaim turun dari Minggu sebelumnya pada 30 November 6 Desember 2020 sebesar 1.80.
Total konfirmasi positif di Kota Bandung saat ini mencapai 4.891, bertambah 1.024 kasus dalam rentang waktu 14 hari. Namun, total konfirmasi positif aktif turun 68 kasus dengan total 710 kasus.