Viral di Media Sosial

Cewek Buka Water Barrier di Jalan Kota Bandung, Pede Ngomong 'Bandung mah Nu Aing', Sudah Minta Maaf

Video itu menyebar dan membuat warganet geram melihat wanita membuka water barrier di jalanan Kota Bandung.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Istimewa
Tangkapan layar seorang wanita buka water barrier di jalanan di Kota Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Warganet di media sosial Instagram dibuat geram dengan tingkah sepasang pria dan wanita membuka water barrier di sebuah jalan di Kota Bandung.

Video itu merekam bagaimana sepasang wanita dan pria ini sedang membuka water barrier yang sengaja dipasang Pemerintah Kota Bandung bersama Polrestabes Bandung untuk membatasi mobilitas masyarakat di malam hari. 

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu terdengar suara dari dalam mobil yang mengatakan jika Bandung itu milik dirinya.

"Bandung mah nu aing, Bandung mah tah nu aing. Buka De buka. Bandung mah nu aing, buka, buka, buka. (Bandung tuh punya saya, Bandung tuh punya saya, buka De buka. Bandung tuh punya saya, buka, buka, buka)," teriak seorang pria kepada yang membukakan water barrier.

Kejadian itu kemudian viral di media sosial.

Warganet yang melihat video itupun geram karena kelakuan orang dalam video itu seperti tidak mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi penyebaran virus corona.

Berikut ini komentar dari para warganet dikutip Tribun dari akun media sosial instagram @bandungtalk.

@irfanlh***** anak pejabat sis?
@rahadya******* Pantesan wani muka da mobilna make mobil ormas
@wanw*** mungkin rumahnya disitu dan tidak bisa lewat jalan lain.

Langsung Minta Maaf

Pria dan wanita membuka water barrier di salah satu Jalan di Kota Bandung dan videonya viral di media sosial akhirnya meminta maaf.

Permintaan maaf dan klarifikasi itu disampaikan melalui video yang diunggah akun @Bandungtalk hari ini, Kamis 10 Desember 2020.

Dalam video permintaan maafnya, pria dan wanita itu diketahui bernama Hanjani dan Haikal.

Keduanya mengaku tinggal di sekitar jalan tersebut, karena malas memutar dan akan membeli makanan, akhirnya mereka membuka water barrier.

"Jadi saya membuka pembatas jalan menuju pulang, dibantu warga sekitar juga pada saat saya menuju pulang ditutup seperti semula, tidak ada kerusakan apapun, saya minta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi," ujar Hanjani dalam video permintaan maafnya.

Sementara Haikal yang teriak-teriak sebagai orang Bandung dalam video itu juga mengaku hanya bercanda dan tidak ada maksud apa-apa.

"Saya juga minta maaf atas kata-kata yang saya ucapkan di video tersebut saya tidak ada maksud apapun hanya candaan saja dan saya hanya merasa saya orang Bandung asli," ujar Haikal.

Apa kata Polisi?

Sementara itu, pria yang suaranya terdengar dalam video belakangan bernama Haikal.

"Saya mau minta maaf atas kata-kata yang saya ucapkan di video tersebut. Saya spontan dan tidak ada maksud mengejek. Di situ saya hanya merasa saya orang Bandung asli. Tidak ada maksud apapun hanya bercanda," ucap Haikal.

Saat dikonfirmasi, Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya mengaku belum menerima laporan atas kejadian tersebut.

"Belum ada laporan. Sejauh ini belum ada," ucap Ulung.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mulai melakukan penutupan di Jalan Dipatiukur, Jumat (4/12/2020).
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mulai melakukan penutupan di Jalan Dipatiukur, Jumat (4/12/2020). (Tribunjabar.id/Nazmi Abdurrahman)

Respons Dishub

Lokasi pengambilan video viral sepasang pria dan wanita membuka water barrier atau penutup jalan diketahui terjadi di Jalan ABC-Banceuy, Kota Bandung.

Kabid Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT) Dishub Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan, kejadian itu terjadi pada Rabu 9 Desember 2020 dini hari.

"Kejadian itu terjadi di Jalan ABC-Banceuy, kejadian jam 2 dini hari," kata Asep, saat dihubungi, Kamis (10/12/2020).

Asep menyayangkan adanya masyarakat yang berbuat seperti itu dan berharap kejadian tak terpuji itu tidak terulang kembali.

"Kami bukan menutup jalan akses masuk, tapi kami dari Pemerintah Kota Bandung ingin menghilangkan kerumunan orang di jalan tersebut," katanya.

Menurutnya, masyarakat bisa saja masuk ke jalan yang ditutup asalkan memiliki tujuan yang jelas.

"Kalau mau dibuka, ya buka aja. Tapi harus jelas tujuan ke mana dan keperluannya apa, kalau tidak perlu diam saja di rumah," ucapnya.

Penutupan jalan yang dilakukan pemerintah, kata Asep, semata-mata untuk melindungi masyarakat dan menjauhkan dari penyebaran Covid-19.

"Pemerintah itu sayang kepada warganya, jangan sampai berkerumun. Tolong sadar dan taati peraturan pemerintah," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved