Kilas Balik Soeharto
Kata-kata Terakhir Soeharto Sebelum Benny Moerdani Meninggal Dunia, Penyesalan yang Datang Terlambat
Dua hari setelah kunjungan Soeharto, Benny Moerdani menghembuskan napas terakhirnya.
Adapun Benny Moerdani mengingatkan Soeharto mengenai bisnis anak-anak keluarga Cendana.
"Bapake nesu banget mergo anake dipermasalahke (Bapak marah sekali karena anak-anaknya dipermasalhkan)," kata Haryoto sesaat setelah Benny Moerdani wafat.
Mantan dokter tentara dalam Operasi Mandala, Brigadir Jenderal Purnawirawan Ben Mboi sempat diceritakan oleh Benny Moerdani mengenai kejadian munculnya kritikan tersebut.
Saat itu, Benny Moerdani tengah menemani Soeharto bermain biliar di kediaman Cendana.
Adapun Benny Moerdani memberanikan diri mengutarakan pendapatnya agar Soeharto 'menjauhkan' anak-anaknya dari kekuasaan.
"Ketika saya angkat masalah anak-anaknya itu, Pak Harto berhenti bermain, masuk kamar tidur, dan meninggalkan saya di kamar biliar," ujar Benny Moerdani saat bercerita kepada Ben.
Sebelum kejadian tersebut, rupanya Benny Moerdani sempat menolak campur tangan anak Soeharto dalam urusan pengadaan alat utama sistem senjata ABRI.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan asisten Benny Moerdani yang enggan disebut namanya.
"Pak Benny Moerdani beberapa kali menolaknya," ucapnya.
Menurut Jusuf Wanandi, rekan Benny Moerdani dari Centre for Strategic and International Studies, pada 1980-an bisnis anak-anak Soeharto merajalela ke semua sektor.
"Semua-semuanya ingin ditataniagakan," kata Jusuf, awal September 2014.
Keresahan Benny Moerdani terhadap bisnis anak Soeharto juga dirasakan oleh Ali Moertopo.
Menteri Penerangan Kabinet Pembangunan III itu berpesan kepada Jusuf agar berbicara kepada Benny Moerdani tentang anak-anak Soeharto.
"Minta dia bicara ke Pak Harto , tertibkan anak-anaknya," kata Ali yang ditirukan Jusuf.
Bahkan, Benny Moerdani sempat menahan paspor, putra Soeharto, Sigit Harjojudanto.