TKW Indramayu Hilang Kontak 8 Tahun
Sambil Menangis Anak Bungsu TKW yang Hilang Kontak 8 Tahun Ingin Ibunya Pulang: Ibu Cepat Pulang
Triani pun sama merasakan kerinduan kepada ibunya tersebut. Diketahui, ia ditinggal Aniyah saat masih duduk di bangku kelas 4 SD.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tangis Triani (17), putri bungsu Aniyah (47), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI)/TKW asal Desa Sudimampir Lor, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu pecah.
Ia tak kuasa membendung kesedihan saat menceritakan kondisi neneknya, Kastinih yang mengalami sakit hingga meninggal dunia karena memikirkan kondisi ibunyabyang hilang di luar negeri.
"Kasian nenek, sampai usaha rajin puasa gitu minta dimudahin agar ibu bisa cepet ketemu, tapi keburu meninggal dunia," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Kisah Aniyah TKW Indramayu Hilang Kontak 8 Tahun di Luar Negeri, Keluarga Bingung Harus Cari Kemana
Baca juga: BREAKING NEWS TKW Indramayu Hilang Kontak 8 Tahun, Orangtuanya Meninggal karena Kerap Kepikiran
Triani pun sama merasakan kerinduan kepada ibunya tersebut. Diketahui, ia ditinggal Aniyah saat masih duduk di bangku kelas 4 SD.
Tidak banyak kenangan yang Triani ingat. Hanya saja, disampaikan Triani, ia selalu teringat saat digendong oleh ibunya tersebut.
Triani pun mengaku selalu memimpikan ibunya karena rindu.
Untuk meluapkan kerinduan tersebut, ia biasa membuat status ataupun curhat ke teman sebayanya.
Triani ingin ibunya cepat pulang ke tanah air.
"Gak papa gak bawa apa-apa juga asal ibu pulang," ujar dia.
Pada kesempatan itu, Triani juga ingin menyampaikan doa agar ibunya tersebut dalam kondisi baik-baik saja di luar negeri.
"Sehat selalu di sana, semoga ibu cepat pulang," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aniyah dikabarkan hilang kontak di luar negeri selama 8 tahun lamanya.
Keluarga tidak mengetahui secara pasti dimana keberadaan ibu dari 4 orang anak tersebut.
Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, Aniyah diketahui pergi ke Arab Saudi. Namun, ada kabar pula yang menyebut keberadaan Aniyah ada di Maroko karena kabur dari Arab Saudi.
Hingga akhirnya keluarga menemukan E-Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri milik Aniyah melalui salah satu situs internet.
Baca juga: PMI Asal Cirebon Disiksa Majikannya, Terungkap Setelah Ada yang Melihat Tidur di Teras Rumah
Baca juga: Dua Majikan yang Menganiaya PMI Asal Cirebon Telah Diamankan Polisi Malaysia
Di kartu tersebut mencantumkan keberadaan Aniyah berada di Arab Saudi. Namun, masa berlaku kartu itu hanya sampai tahun 2014.
Keluarga mengaku bingung harus mencari Aniyah kemana. Mereka juga sudah berupaya dengan meminta bantuan kepada kerabat yang berada di Arab Saudi untuk membantu mencari keberadaannya.
Namun, usaha tersebut hingga kini belum membuahkan hasil.
"Gak tau udah diurus-urus, dicari-cari gak pulang-pulang," ujar dia.
Baca juga: BREAKING NEWS TKW Indramayu Hilang Kontak 8 Tahun, Orangtuanya Meninggal karena Kerap Kepikiran
Baca juga: Download Lagu Allahul Kafi Versi Nissa Sabyan ft Fitriana, Lengkap dengan Video Klip dan Lirik Lagu
Namun, tercantum pula keterangan pada kartu itu yang hanya berlaku sampai tahun 2014.
Baca juga: Kata-kata Terakhir Tien Soeharto Ini Sempat Diabaikan, Malah Terbukti 2 Tahun Kemudian, Apa Katanya?
Baca juga: Teddy Suami Lina Koar-koar, Minta Anak-anak Sule Peduli Juga pada Anaknya, Putri Delina Bereaksi
Keluarga Bingung Harus Nyari Kemana
Sudah 8 Tahun lamanya, Aniyah (47) Pekerja Migran Indonesia (PMI)/TKW asal Desa Sudimampir Lor, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu hilang kontak di negara penempatan.
Hingga kini, keluarga tidak mengetahui secara pasti dimana keberadaan Aniyah.
Ironisnya, akibat hilang kontak tersebut, keluarga terhalang untuk memberi kabar duka bahwa ibu dan anak Aniyah sudah meninggal dunia di tanah air.
Putri bungsu Aniyah, Triani (17) mengatakan, kakak keduanya, Winta dan neneknya Kastinih meninggal dunia karena sakit.

"Kalau kak Winta meninggal tahun 2015 karena sakit tumor usus, kalau nenek baru meninggal bulan Agustus 2020 karena sakit lambung," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya, Kamis (3/12/2020).
Triani menceritakan, penyebab meninggal neneknya itu juga disebabkan oleh beban pikiran yang dialaminya.
Semasa hidupnya, Kastinih, disampaikan Triani tiada henti-hentinya menanyakan keberadaan Aniyah, ia bahkan mencari-cari kemana pun agar Aniyah bisa ditemukan sampai mengalami sakit dan meninggal dunia.
Ketika akan meninggal dunia pun, Kastinih masih menanyakan keberadaan Aniyah kepada keluarga.
Hal tersebut juga membuat keluarga sangat terpukul.
"Katanya tuh gimana Aniyah udah ketemu belum," ujar Triani sembari berurai air mata.
Baca juga: PMI Asal Indramayu di Taiwan Ini Alami Depresi Parah, Diberi Roti Bilang Allah Aku Makan Ya
Baca juga: Banyak TKI Indramayu Bermasalah, SBMI Minta Para Calon Bupati Peka Pada Permasalahan TKI
Kepada Tribuncirebon.com, Triani menyampaikan sempat mencari info soal ibunya itu dari situs internet.
Di sana mereka menemukan E-Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri milik Aniyah.
Dalam kartu itu disebutkan ibu dari 4 orang anak tersebut berada di Arab Saudi, namun masa berlakunya kartu hanya sampai 2014.
Hingga kini, pihak keluarga belum mengetahui secara pasti dimana keberadaannya sekarang, keluarga juga bingung harus kemana mencari Aniyah.
"Kasian nenek, sampai usaha rajin puasa gitu minta dimudahin agar ibu bisa cepet ketemu, tapi keburu meninggak dunia," ujar dia.