Gatot Nurmantyo dan Amien Rais Dukung Revolusi Akhlak Gagasan Rizieq Shihab: Karena Sudah Parah

erakan revolusi akhlak yang didengungkan oleh Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab mendapatkan dukungan Gatot Nurmantyo

Istimewa
Gatot Nurmantyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan 

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA- Gerakan revolusi akhlak yang didengungkan oleh Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab mendapatkan dukungan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ini menyampaikan hal itu saat Dialog Nasional 100 Ulama & Tokoh Bersama Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab secara virtual melalui channel Youtube Front TV, Rabu (2/12).

Awalnya Gatot menyinggung soal penangkapan anggota KAMI.

Gatot mengungkapkan bahwa revolusi akhlak yang berlandaskan keadilan menjadi penting bagi negara ini.

“Kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab, maka semua kumpulan-kumpulan periksa semua.

 

Ini contoh saja, anggota kami, Syahganda Nainggolan, Bang Jumhur, Bang Anton. Mereka ditangkap tanpa alat bukti dua,” tutur Gatot.

Baca juga: Hukum Orang Tua Larang Anak Nikah Agar Tak Langkahi Sang Kakak, Buya Yahya: Jangan Siksa Anakmu

Gatot mengatakan anggota KAMI yang ditangkap 'bukan pejuang karbitan'.

Gatot mengasihani para penyidik yang diklaim melanggar hukum karena sudah menangkap anggotanya.

"Justru yang kita kasihani adalah para penyidik, karena penyidik di kepolisian ini adalah orang-orang yang pintar-pintar, cerdas, dan pasti mempunyai hati nurani.

Dia batinnya tersiksa, karena harus melakukan pelanggaran hukum untuk menangkap saudara-saudara KAMI," ucapnya.

Gatot juga menyinggung penyidikan terhadap pejabat tidak dilakukan dengan adil.

Gatot mendukung gerakan revolusi akhlak supaya tidak membeda-bedakan setiap golongan, baik dari agama, ras, dan warna kulit.

Baca juga: Teddy Suami Lina Koar-koar, Minta Anak-anak Sule Peduli Juga pada Anaknya, Putri Delina Bereaksi

“Inilah perlunya revolusi akhlak, karena sudah parah, merubah keburukan menjadi kebaikan," ujarnya.

"Sekarang ini, manusia di Indonesia ini kalau tidak dikendalikan akhlaknya, jadi pemberani, [dengan] Tuhan-pun berani. Buktinya bersumpah menjabat, tetapi korupsi,” ucap Gatot.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved