Istri Anggota Geng Moge yang Siksa 2 Anggota TNI di Bukittinggi Menangis Minta Maaf, Akui Diteror
Kasus anggota klub moge keroyok anggota TNI berimbas pada keluarga tersangka. Mereka mendapat teror di media sosial.
"Saya mengapresiasi pihak TNI-Polri dengan proses hukum secara profesional berjalan. ami menghargai proses hukum tersebut tersebut dan bukan berarti tidak-tanduk atau insiden tersebut harus dibenarkan," tuturnya.
Aldi berharap, permintaan maaf itu bisa menghentikan teror dan tekanan yang diterima keluarga tersangka di media sosial.
"Kita harus lihat apa yang disampaikan keluarga. Efek domino dari kejadian tersebut dirasakan keluarga dengan kearifannya berbagai pihak telah meminta maaf dan kita sama-sama menghargai proses hukum, kita juga harus menegakkan praduga tak bersalah terhadap klien saya," bebernya.
Aldi berharap, persidangan yang rencananya dilakukan pekan depan dapat berjalan aman dan damai.
"Besar harapan kami tidak ada hal yang tidak diinginkan dalam sidang nanti yang Insya Allah minggu depan akan disidangkan," kata dia.
Kronologi
Polisi sudah menetapkan 5 tersangka rombongan moge yang menganiaya anggota TNI di Bukittinggi.
Polisi pun secara resmi sudah memaparkan kasus viral pengendara moge Bandung aniaya anggota TNI di Bukittinggi, Sabtu (7/11/2020).

Peristiwa yang menghebohkan warga Kota Bukittinggi ini terjadi 30 Oktober 2020 sekitar pukul 16.40 WIB di Jalan dr Hamka, Kelurahan Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara, mengatakan kejadian berawal saat rombongan motor gede dari HOG terpisah dengan rombongan inti.
Saat itu sekitar pukul 16.40 WIB korban Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Beat melintas di Jalan dr Hamka, Kelurahan Tarok.

Dari kejauhan terdengar suara sirine mobil Patwal Polres Bukittinggi.
Mendengar suara sirine tersebut, Serda Yusuf meminggirkan kendaraan untuk memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor HOG.
"Setelah habis rombongan, Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim. Namun, datang dari belakang rombongan Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya hingga membuat Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh," katanya.

Kemudian Serda Yusuf mengejar rombongan Harley Davidson tersebut dengan tujuan menegur rombongan.
Karena arus lalu lintas di Simpang Tarok dalam keadaan ramai dan rombongan HOG berjalan pelan hingga dapat didatangi oleh Serda Yusuf dengan tujuan menegur rombongan.
"Namun, terjadi cekcok mulut antara Serda Yusuf dengan salah satu pengendar HOG. Karena terjadi keributan, sehingga memancing pengendara lainnya," ujarnya.
