Nyamar Jadi Tukang Cilok dan Bakso Intel Polisi Ini Berhasil Tipu Warga Demi Ungkap Kejahatan

Tukang bakso yang kerap wira-wiri mendorong gerobak itu di jalan itu merupakan intelijen.

Editor: Mumu Mujahidin
Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com
Ilustrasi Polisi: Belakangan seorang polisi mengisahkan dirinya dalam mengungkap kejahatan dengan menyamar sebagai tukang bakso dan cilok. 

Pahit getir ia lakoni sebagai pemburu.

Melewatkan waktu bersama keluarga hingga biaya. Namun, ia menegaskan itu bukan sebuah kendala.

"‎Orang lapangan kalau bisa ungkap kasus itu kepuasan tersendiri, kadang mereka tidak pikirkan hal lain selain ungkap kasus. Meski kadang keluarga jadi nomor sekian, pengeluaran pribadi hingga barang dijual untuk ungkap kasus. Tapi kalau berhasil diungkap, tentu itu hal sangat membanggakan," ujar Tri.

Hal sama dialami perwira pertama polisi, Rudi.

Ia sudah mengalami pahit getir hidup di jalanan memburu para pelaku kejahatan. Secara umum, ia mengalami apa yang dialami oleh Tri.

"Secara umum, anggota lapangan memang seperti itu, 24 jam bekerja di lapangan. Sering tidak pulang, kami mengumpulkan bukti demi bukti untuk membuat terang perkara. Saat perkara terungkap, tentu kebanggaan tersendiri bagi kami‎," ujar Rudi.

Soal penyamaran, ia sudah mahir betul bagaimana mengumpulkan keterangan demi keterangan dengan menyamar dengan beragam profesi.

Umumnya, ia sudah paham dengan profesi pedagang keliling.

"Jadi pedagang sapu lidi keliling pernah. Keterangan demi keterangan kami kumpulkan, kami cari alat buktinya, dan akhirnya bisa terungkap," ujar Rudi.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai, sebagai perwira menengah lulusan Akpol 2000 ini apalagi, ia sudah melewati banyak hal untuk mengungkap kejahatan.

"Kadang kami menyamar jadi tukang bakso dan pedagang lainnya. Yang bikin bahagia saat mampu ungkap pelaku, baik curat, curas, maupun curanmor," kata AKBP M Rifai belum lama ini.

Baca juga: Kisah Nyata Tatang Koswara, Sniper Yahud TNI AD Kelas Dunia, Nyawa Selamat Berkat Syal Merah Putih

Ia mengakui, tanpa ada anggota-anggota seperti Tri, Rudi, dan yang lainnya, pelaku kejahatan tidak akan terungkap.

"Anggota punya peranan penting dalam mengungkap kasus. Seringkali mereka tidak pulang berhari-hari untuk cari pelaku, saya apresiasi, mereka sangat berdedikasi," kata AKBP M Rifai.

Tukang Cilok Tak Terdeteksi

Kisah intelijen yang ini juga menarik. Tim Intelijen Densus 88 berusaha menangkap calon pengantin atau pelaku bom bunuh diri bernama Ali Uighur alias Abu Nash'ab alias Fariz Kusuma (27).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved