Human Interest Story
Cerita Wijoyo yang Setia Jadi Guru Honorer di Indramayu, Sekolahkan 3 Anak dengan Gaji Rp 500 Ribu
Menjadi seorang guru baginya adalah hobi. Ia bahkan rela menyusuri jalanan sejauh 60 kilometer dari rumah untuk sampai ke sekolah setiap hari.
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tercatat sejak tahun 1997 sampai sekarang, Cokro Wijoyo (44) warga Desa Karangkerta Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, masih setia menjadi guru honorer.
Berbagai sekolah pun pernah ia singgahi untuk mendidik anak-anak, kini ia tercatat sebagai guru honorer di SD Negeri Sekarmulya di Kecamatan Tukdana sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Menjadi seorang guru baginya adalah hobi. Ia bahkan rela menyusuri jalanan sejauh 60 kilometer dari rumah untuk sampai ke sekolah setiap hari.
Baca juga: Ashanty Sering Ingatkan Millen Cyrus Soal Pergaulan Bebas, Syok Millen Ditangkap karena Narkoba
Baca juga: Edhy Prabowo Punya Rumah di Bandung Barat, Sebulan Lalu Berkunjung, Warga Setempat Ngomong Begini
Baca juga: Sekda Kabupaten Cirebon Gak Tahu Kapan Stadion Watubelah Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Baca juga: Kisah Mayor Ifa Lulus Sesko AD Didampingi Suami, Padahal Sehari-hari LDR Jakarta-Houston
Perjalanan itu ia lakukan dengan mengendarai motor bebek miliknya dan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Waktu tersebut belum termasuk perjalanan pulang.
Walau berdomisili paling jauh di sekolah, Cokro Wijoyo selalu datang paling pertama, pukul 05.30 WIB menjadi jadwal wajib baginya untuk sudah berangkat.
Cokro Wijoyo mengatakan, wajah ceria anak-anak di sekolah saat ia mengajar selalu terbayang dan menjadi alasannya untuk terus menjadi seorang guru.
Padahal, sebelumnya, ia sempat putus asa dan berhenti mengajar karena tak kunjung mendapat pengangkatan.
“Saya sempat banting setir mencoba usaha lain," ujar dia, Rabu (25/11/2020).
Cokro Wijoyo sendiri salah satu dari sekian banyak guru yang terlewat dari kebijakan pengangkatan guru honorer.