Ibu Dua Bersaudara Penambang Emas Ini Langsung Pingsan Lihat Berita Anaknya Tewas Tertimbun Longsor

Uun (50), ibu dari dua bersaudara Yuda (24) dan Reza (20), langsung pingsan saat salah satu anaknya telah ditemukan tewas oleh tim yang mengevakuasi

Editor: Machmud Mubarok
(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Keluarga korban penambang emas asal Tasikmalaya yang tertimbun di Kalimantan Tengah, berkumpul berdoa bersama dan salah satu ibu korban pingsan di rumahnya Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (20/11/2020). 

TRIBUNCIREBON.COM - Uun (50), ibu dari dua bersaudara Yuda (24) dan Reza (20), langsung pingsan saat salah satu anaknya telah ditemukan tewas oleh tim yang mengevakuasi 10 penambang emas ilegal terjebak di lubang di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (20/11/2020).

Uun pun di rumahnya hanya seorang diri di Kampung Nanggerang, Desa Mulyasari, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, karena selama ini kedua anak laki-lakinya ikut bersama suaminya bekerja di pertambangan emas di kawasan Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

"Allahu Akbar," singkat Uun, yang langsung pingsan seusai melihat berita televisi yang menyebutkan anaknya telah ditemukan dalam keadaan tewas, Jumat sore.

Baca juga: Jusuf Kalla Bicara Soal Habib Rizieq Shihab, Kenapa TNI Sampai Turun Tangan? Ini Ada yang Salah

Baca juga: FPI Ejek Pernyataan Pangdam Jaya Soal Sikat Baliho Habib Rizieq: Lucu ya, TNI Urus Pembubaran Ormas

Baca juga: Pesepakbola Legendaris Indonesia, Ricky Yacobi, Meninggal Dunia Kena Serangan Jantung Saat Main Bola

Baca juga: Solo Bersih-bersih Baliho Bergambar Habib Rizieq, Dandim Surakarta: Baliho Provokatif Kami Sikat

Suasana rumah keluarga korban langsung riuh karena sebelumnya para saudaranya sedang berkumpul di tengah rumah menonton berita televisi yang menayangkan proses pencarian 10 pembambang emas tertimbun.

Para saudaranya bergegas membaringkan ibu korban di tengah rumah dan berupaya menyadarkannya dengan mengeluskan minyak kayu putih ke dekat lubang hidungnya.

"Ini ibu dari dua bersaudara yang tertimbun itu yaitu Yuda dan Reza. Suaminya pun sama tertimbun atas nama Mukadir. Saya adiknya atau paman dua bersaudara," kata Obing (53), saat mendampingi Uun.

Obing menuturkan, Yuda sudah enam bulan bekerja di tambang emas Kalimantan dan disusul oleh adiknya yang berangkat tiga bulan lalu. Paling terakhir berangkat adalah ayahnya, Mukadir (47), yang pergi ke Kalimantan sepekan lalu. \

"Kalau lamanya kerja tambang di Kalimantan sudah 1 tahunan. Cuma, mereka sudah tiga kali balik ke Tasik. Kalau yang kedua kali menambang sebelumnya sukses. Nah, baru mendapatkan kabar malam tadi bahwa anak-anak adik saya dan suaminya tertimbun di lubang sedalam 60 meter dan belum ditemukan," kata Obing.

Obing dan keluarga hanya bisa berharap jenazah keluarganya yang ditemukan bisa dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.

Selama ini, keluarganya sudah pasrah karena mengetahui risiko pekerjaan tambang emas dan berharap tak merepotkan semua pihak di Kalimantan.  

"Saya hanya berharap para jenazah keluarga kami bisa dipulangkan kalau tak merepotkan siapapun di sana," ujar dia.

Sebelumnya, sebanyak 10 penambang emas asal Tasikmalaya, Jawa Barat, terjebak timbunan longsor dalam sebuah lubang tambang sedalam 60 meter di di Sungai Seribu, RT 006 Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Ke-10 penambang tersebut diketahui terjebak dalam lubang tambang sejak Rabu (18/11/2020) pagi.

"Biasanya sekitar pukul 08.00 WIB rombongan yang turun menggali ini 12 orang. Tetapi, mereka tidak bareng pada waktu turun ke lubang. Ada dua orang yang turun belakangan," ujar Camat Arut Utara Muhammad Ikhsan melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/11/2020) malam.

Pencarian dan upaya evakuasi kembali dilanjutkan kembali pada Jumat (20/11/2020) pagi dengan melibatkan lebih banyak personel yang terdiri dari BPBD, Basarnas, aparat TNI/Polri, warga, serta penambang lain.

Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil. Dua di antara korban telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar 12.00 WIB.

"Kedua jenazah tadi sudah dibawa ke Pangkalan Bun untuk diotopsi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin," ujar Lurah Pangkut, yang tengah berada di lokasi pada Jumat siang. 

Tiga Korban Ditemukan

Upaya pencarian 10 penambang emas asal Tasikmalaya, Jawa Barat, yang terjebak longsor dalam sebuah lubang tambang di Kalimantan Tengah, masih berlangsung.

Sampai dengan Sabtu (21/11/2020) pagi, tiga di antara 10 korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

Ketiga jenazah sudah berada di Rumah Sakit Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk diidentifikasi.

Menurut dokter ahli forensik RSSI Pangkalan Bun, Eryanto, pihaknya telah mengambil data post-mortem dari ketiga jenazah. 

"Ada tiga yang sudah saya identifikasi, penyebab mati lemas (asfiksia), karena terhalangnya udara masuk ke saluran pernapasan akibat tertimbun tanah longsor," kata Eryanto, kepada Kompas.com, melalui pesan singkat.   

Saat ditanya identitas para korban, Eryanto menyatakan belum bisa mengidentifikasi para korban karena belum mendapatkan data ante-mortem dari pihak kepolisian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Dua Bersaudara Penambang Emas Pingsan Saat Tahu Salah Satu Anaknya Tewas", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/11/21/12192941/ibu-dua-bersaudara-penambang-emas-pingsan-saat-tahu-salah-satu-anaknya-tewas?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha
Editor : Robertus Belarminus

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved