Breaking News

DPRD Kota Cirebon

Komisi II DPRD Kota Cirebon Minta Perumda PB Kelola Pasar Secara Mandiri Tanpa Andalkan Investor

Komisi II DPRD Kota Cirebon menilai sudah saatnya Perumda PB berani mengelola pasar secara mandiri tanpa mengandalkan investor.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Rapat kerja Komisi II DPRD Kota Cirebon dengan Perumda PB di ruang rapat serbaguna DPRD Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Jumat (20/11/2020) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Komisi II DPRD Kota Cirebon meminta Perumda Pasar Berintan (PB) mengelola pasar secara mandiri.

Terutama dalam hal permodalan untuk proyek revitalisasi sejumlah pasar di Kota Cirebon.

Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Syahriar, mengatakan, kemandirian Perumda PB membuat manajemen pasar dikelola langsung oleh pemerintah daerah.

"Pengelolaan pasar tanpa melibatkan swasta akan menyumbang PAD lebih besar," ujar Watid Sahriar saat rapat kerja Komisi II DPRD Kota Cirebon dengan Perumda PB di ruang rapat serbaguna DPRD Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Jumat (20/11/2020).

Ia mengatakan, sudah saatnya Perumda PB berani mengelola pasar secara mandiri tanpa mengandalkan investor.

Sebab, pengelolaan pasar secara secara mandiri akan mengokohkan pondasi bisnis Perumda PB.

Menurut dia, Perumda PB harus bisa mengembangkan usaha sendiri sehingga tidak perlu mengandalkan investor.

Perumda PB harus memiliki perancanaan matang untuk pengelolaan pasar, baik infrastruktur maupun manajemen.

"Kami sarankan Perumda PB mencari permodalan melalui pinjaman ke bank," kata Watid Syahdirar.

Watid menyampaikan, meminjam modal ke bank bukanlah sesuatu yang haram.

Baca juga: VIRAL VIDEO Sejoli Putus Cinta di Kebun, Si Cowok Ingin Bertahan, Si Cewek Sudah Gak Sudi Lanjut

Baca juga: Di Hadapan Karni Ilyas, UAS Bilang Umat Cinta Habib Rizieq Sama Seperti Anak Muda Mencintai K-pop

Selain itu, pihaknya juga mewanti-wanti Perumda PB jangan sampai merasa takut tidak mendapat keuntungan.

"Logikanya, kalau tidak untung, kenapa swasta banyak yang minat," ujar Watid Syahriar.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved