Dua Pasien Positif Covid-19 di Garut Meninggal Dunia, GugusTelusuri Warga yang Pernah Kontak Erat
asien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut yang meninggal dunia kembali bertambah. Kali ini, dua pasien positif dilaporkan meninggal
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut yang meninggal dunia kembali bertambah. Kali ini, dua pasien positif dilaporkan meninggal seusai menjalani perawatan.
Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut, Yeni Yunita, mengatakan, hingga kini total kasus meninggal akibat positif Covid-19 di Garut sebanyak 25 orang. Sedangkan kasus konfirmasi positif mencapai 1.272 orang.
"Hari ini dilaporkan dua orang yang terkonfirmasi positif meninggal dunia. Jadi total yang meninggal karena positif Covid-19 sebanyak 25 orang," ujar Yeni, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: Tanda-tanda Awal Kanker Rahim Pada Wanita, Kenali Sebelum Terlambat dan Membahayakan
Baca juga: Aa Gym Beri Pelajaran, Ingatkan Manusia Hati-hati dengan Lisan, Bisa-bisa Aib Sendiri Terbongkar
Baca juga: BLT Karyawan Tahap 3 Cair di BNI BRI Mandiri Tapi Ada Penerima Tahap 2 Belum Dapat, Ini Kata Menaker
Baca juga: Periode Menstruasi Kamu Lebih Singkat? Wanita Harus Hati-hati, 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Yeni menyebut, hampir setiap hari terjadi penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19. Gugus tugas pun terus melakukan swab test untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Laporan terakhir, berdasarkan hasil swab test di laboratorium RSUD dr Slamet Garut, ada 17 orang yang dinyatakan positif. Satu kasus di antaranya, ditemukan di fasilitas pelayanan rumah sakit lain di Garut.
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.272 kasus. Yakni sebanyak 541 kasus menjalani isolasi di rumah sakit, 706 orang dinyatakan sembuh, dan 25 orang meninggal dunia.
Pihaknya terus melakukan penelusuran dan swab test terhadap warga yang pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Termasuk kepada orang yang memiliki risiko tinggi terpapar virus tersebut.
Kasus penularan Covid-19 di klaster keluarga masih terjadi cukup tinggi sehingga harus diwaspadai. Penularan dari klaster keluarga cepat terjadi dari satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya.
"Harus tetap menjaga kebersihan. Kami tak bosan mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan," katanya.
--