Ceceran Minyak Cemari Pantai Indramayu
Pertamina RU VI Balongan Klaim Tak Ada Kebocoran Minyak Mentah di Pantai Balongan Indramayu
Karena masing-masing unit perusahaan PT Pertamina memiliki sumber pasokan minyak yang berbeda satu sama lain.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan memastikan Singel Point Mooring (SPM) atau fasilitas bongkar muat minyak mentah dalam kondisi normal.
Hal tersebut disampaikan Unit Manager Comrel and CSR PT Pertamina RU VI Balongan, Cecep Supriyatna saat ditemui Tribuncirebon.com di Pantai Balongan Indah, Sabtu (7/11/2020).
Cecep Supriyatna mengatakan, kondisi itu dipastikan setelah dilakukannya pengecekan menyikapi bercecerannya cairan hitam yang diduga crude oil atau minyak mentah di lokasi pantai setempat.
Baca juga: Misteri Ceceran Hitam Diduga Minyak Mentah Cemari Objek Wisata Pantai Indramayu, Minyak Siapa?
Baca juga: Muncul Video Panas Mirip Jessica Iskandar Berdurasi 30 Detik Setelah Ramai Video Syur Gisel
"Tadi kami pun melakukan patroli, sore hari baru selesai, pagi juga kita lakukan patroli dan siang tadi. Sore ini kondisi SPM kita semuanya dalam kondisi normal," ujar dia.
Cecep Supriyatna juga belum bisa memastikan asal-usul maupun penyebab ceceran minyak hitam itu berasal.
Termasuk pihak yang harus bertanggungjawab karena harus dibuktikan dahulu jenis minyak tersebut melalui hasil uji laboratorium.
Karena masing-masing unit perusahaan PT Pertamina memiliki sumber pasokan minyak yang berbeda satu sama lain.
Hanya saja, PT Pertamina RU VI berkomitmen akan cepat tanggap melakukan penanggulangan atau pembersihan bilamana ada laporan masyarakat soal ceceran minyak.
"Tahun 2008 itu kejadian crude oil kita bocor, komitmen ini sudah sejak saat itu," ujar dia.
Dalam hal ini, pihaknya juga memfasilitasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu bilamana ingin melakukan uji laboratorium di PT Pertamina RU VI sebagai tindak lanjut.
"Alhamdulillah sekarang (ceceran minyak) sudah bersih, tadi sekitar jam 1 siang," ujar dia.
Di tempat yang sama, Kasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa DLH Kabupaten Indramayu, Tusin mengatakan, pemerintah sudah mengecek langsung lokasi kejadian dan mengambil sampel.
Dalam hal ini, ia mengakui, karena laboratorium milik DLH Kabupaten Indramayu belum terakreditasi, maka pengujian semantara waktu akan mengandalkan laboratorium milik PT Pertamina RU VI.
Pemilik Ceceran Masih Misteris
Fenomena ceceran hitam yang diduga crude oil atau minyak mentah di kawasan pantai Kabupaten Indramayu masih menjadi misteri.
Seperti yang terlihat di sepanjang bibir pantai di objek wisata Pantai Balongan Indah pada Sabtu (7/11/2020).
Munculnya ceceran minyak ini bahkan bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada Oktober 2020 lalu ceceran serupa juga muncul.

"Kejadian limbah ini sudah 2 kali dengan hari ini dan itu sampai saat ini belum ada yang mengaku, belum ada bertuanlah limbahnya," ujar Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu (APPI) Akso Surya Darmawangsa kepada Tribuncirebon.com.
APPI bahkan menilai tidak ada upaya serius baik yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) maupun PT Pertamina menyikapi persoalan tersebut.
Mengingat, selang waktu dari dua kejadian tersebut hanya terpaut sekitar 2 minggu saja.
Unit Manager Comrel and CSR PT Pertamina RU VI Balongan, Cecep Supriyatna mengatakan, soal sumber dari ceceran hitam itu belum bisa dipastikan dari mana asalnya.
Termasuk pihak yang harus bertanggungjawab karena harus dibuktikan dahulu jenis minyak tersebut melalui hasil uji laboratorium.
Karena masing-masing unit perusahaan PT Pertamina memiliki sumber pasokan minyak yang berbeda satu sama lain.
Di sisi lain, PT Pertamina RU VI sendiri memastikan tidak ada kebocoran di Singel Point Mooring (SPM) atau fasilitas bongkar muat minyak mentah. Kondisi SPM itu normal.
Adapun terkait, ceceran minyak yang sebelumnya terjadi. Walau sudah selesai pengecekan, namun hasilnya belum di dapat.
PT Pertamina RU VI pun berjanji dalam waktu dekat akan segera melaporkan hasilnya ke DLH Kabupaten Indramayu.
"Tapi kami komitmen, pertamina RU VI berkomitmen bahwa setiap ada laporan dari masyarakat soal ceceran minyak kami akan tanggulangi dahulu," ujar dia.
Baca juga: Ceceran Hitam Diduga Minyak Mentah Ancam Objek Wisata Pantai Balongan Indah Indramayu
Baca juga: Cek Saldo Anda, Subsidi Gaji Karyawan Rp 600 Ribu Gelombang 2 Sudah Mulai Dicairkan Pemerintah
Di tempat yang sama, Kasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa DLH Kabupaten Indramayu, Tusin mengatakan, pihaknya sudah mengecek langsung lokasi kejadian dan mengambil sampel.
"Kalau dampak baru pencemaran yang kami terima, untuk dampak langsung ke masyarakat atau nelayan belum," ujarnya.
Dalam hal ini, ia mengakui, karena laboratorium milik DLH Kabupaten Indramayu belum terakreditasi, maka pengujian akan mengandalkan laboratorium milik PT Pertamina RU VI.
Baik, untuk pengujian ceceran yang hari ini terjadi maupun ceceran pada Oktober 2020 lalu.
"Sekarang itu kami melaksanakan peninjauan lokasi, setelah melakukan peninjauan lokasi saya akan membuat laporan berita acara," ujarnya.
Ancam Objek Wisata
Fenomena ceceran hitam yang diduga crude oil atau minyak hitam mengancam keberlangsungan objek wisata Pantai Balongan Indah di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pengelola Pantai Balongan Indah, Akso Surya Darmawangsa kepada Tribuncirebon.com, Sabtu (7/11/2020).
Akso Surya Darmawangsa mengatakan, ceceran minyak tersebut mencemari keasrian pantai.
"Cecerannya banyak, minyaknya sebentuk kristal lah dan sudah mengumpal hitam. Baunya juga menyengat," ujar dia.
Padahal disampaikan, Akso Surya Darmawangsa, Pantai Balongan Indah merupakan salah satu objek wisata favorit wisatawan saat berkunjung ke Kabupaten Indramayu.
Di akhir pekan, pantai setempat selalu dipadati pengunjung. Ada ratusan hingga ribuan wisatawan yang datang berlibur.
Selain menyuguhkan pemandangan laut, objek wisata setempat juga cocok dijadikan lokasi tamasya.
Banyak pepohonan rindang yang terdapat di Pantai Balongan Indah dan beragam wahana permainan.
Karena indahnya, pantai setempat kerap disebut juga Pantai Bali. Nama itu juga merupakan singkatan dari Pantai Balongan Indah.
Akso Surya Darmawangsa mengungkapkan, tak ingin kejadian pada tahun 2018 lalu kembali terulang.
Saat itu, Pantai Balongan Indah harus tutup selama 4 bulan karena limbah.
"Iya sangat mengancam. Tahun 2018 itu tutup 4 bulan gara-gara limbah," ujar dia.
Baca juga: Cek Saldo Anda, Subsidi Gaji Karyawan Rp 600 Ribu Gelombang 2 Sudah Mulai Dicairkan Pemerintah
Baca juga: Fakta-fakta Video Panas Mirip Gisella Anastasia Berdurasi 19 Detik Trending di Media Sosial
Pertamina Diminta Ngaku
Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu (APPI) mendesak agar PT Pertamina (Persero) mengakui kepemilikan ceceran minyak hitam yang diduga crude oil atau minyak mentah.
Ceceran minyak hitam tersebut banyak tercecer di sepanjang bibir objek wisata Pantai Balongan Indah di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu pada Sabtu (7/11/2020).
Terlebih, kejadian ini bukan kali pertama. Pada Oktober 2020 kemarin, ceceran minyak hitam juga terjadi di lokasi setempat dan di Pantai Karangsong Indramayu.
Baca juga: BREAKING NEWS Diduga Ceceran Minyak Mentah Lagi-lagi Cemari Pantai Indramayu, Pertamina Ambil Sampel
Baca juga: Fakta-fakta Video Panas Mirip Gisella Anastasia Berdurasi 19 Detik Trending di Media Sosial
Ketua APPI, Akso Surya Darmawangsa mengatakan, harus ada pihak yang bertanggungjawab dan segera melakukan upaya agar kejadian ini tidak terulang untuk kali ketiga.
"Kejadian limbah ini sudah 2 kali dengan hari ini dan itu sampai saat ini belum ada yang mengaku, belum ada bertuanlah limbahnya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
APPI juga menilai tidak ada keseriusan baik yang dilakukan oleh PT Pertamina maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyikapi persoalan tersebut.
Padahal, menurut Akso Surya Darmawangsa, selain mencemari lingkungan, ceceran minyak itu juga mengancam pariwisata di Pantai Balongan Indah.
Apabila tidak disikapi serius, pihaknya akan membawa persoalan itu ke ranah hukum.
Akso Surya Darmawangsa yang sekaligus merupakan Ketua Pengelola Pantai Balongan Indah berharap, ada itikad baik dari PT Pertamina dengan mengakui ceceran minyak tersebut.
"Harapan saya dari APPI terkait limbah ini, segera mengaku bahwa ini adalah limbah kami, baik itu Pertamina yang ada di wilayah Balongan karena ada keterkaitan dengan mengeluarkan limbah sembarangan, ini harus mengaku segera," ujar dia.
Sementara itu, Unit Manager Comrel and CSR PT Pertamina RU VI Balongan, Cecep Supriyatna mengatakan, belum diketahui secara pasti asal usul dan penyebab ceceran minyak hitam itu berasal.
Termasuk pihak yang harus bertanggungjawab. Jenis minyak yang tercecer ini harus dilakukan uji laboratorium lebih dahulu untuk menentukan jenis minyaknya.
Karena masing-masing unit perusahaan PT Pertamina memiliki sumber pasokan minyak yang berbeda satu sama lain.
Baca juga: Harga Hp Samsung November 2020: Galaxy A01 Core, A10, A10s, M11, M21, S20, hingga Note 20 Ultra
Baca juga: Ramalan Zodiak Minggu 8 November 2020: Leo Saatnya Pergi Bersama, Capricorn Semakin Bergairah
Ia juga menyebut, ceceran minyak hitam tersebut belum bisa dipastikan apakah merupakan crude oil atau bukan.
Dalam hal ini, PT Pertamina RU VI mengklaim sudah melakukan pengecekan ke Singel Point Mooring (SPM) atau fasilitas bongkar muat minyak mentah.
Kondisinya, disebutkan Cecep Supriyatna normal dan tidak ada kebocoran.
"Minyaknya seperti kemarin lah seperti spot-spot gitu, memang kalau kita bicara minyak ini bersumber dari mana kita belum kelihatan sumbernya," ujar dia.
"Jadi ini terjadi spot saja, dibersihkan habis, tadi kami pun melakukan patroli, sore hari baru selesai, pagi juga kita lakukan patroli dan siang tadi dan kondisi SPM kita semuanya dalam kondisi normal," lanjut Cecep Supriyatna.
Saat disinggung soal ceceran yang terjadi pada Oktober 2020 lalu.
Cecep Supriyatna mengatakan, sudah dilakukan pengecekan laboratorium. Namun, hasilnya belum didapat.
"Tapi kami komitmen, Pertamina RU VI berkomitmen bahwa setiap ada laporan dari masyarakat soal ceceran minyak kami akan tanggulangi dahulu. Alhamdulillah sekarang sudah bersih, tadi sekitar jam 1 siang," ujarnya.
Kejadian Kedua Kali
Ceceran hitam yang diduga minyak mentah (crude oil) kembali mencemari objek wisata pantai Kabupaten Indramayu, Sabtu (7/11/2020).
Seperti yang terlihat di Pantai Balongan Indah (Bali) di Kecamatan Balongan, di sana ceceran minyak yang sudah mengumpal membentuk kristal hitam berceceran di sepanjang bibir pantai.
Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indramayu (APPI), Akso Surya Darmawangsa mengatakan, ceceran minyak hitam itu awal mulanya dikatahui pada Sabtu (7/11/2020) pukul 08.00 WIB pagi.
"Ceceran itu dari jam 8 pagi, saya dapat informasi dari anggota bahwa di Pantai Balongan Indah sudah banyak ceceran minyak di bibir-bibir pantai," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Akso Surya Darmawangsa yang sekaligus Ketua Pengelola Pantai Balongan Indah mengatakan, minyak tersebut selain mencemari pantai juga menimbulkan bau minyak yang menyengat.
Para pengelola tempat wisata pun segera melakukan upaya pembersihan secara swadaya pada pagi itu juga.
Beruntung, saat kejadian kondisi pantai belum dipadati pengunjung, sehingga tidak menganggu aktivitas berlibur para wisatawan.
"Kebetulan kejadiannya pagi jadi belum ada wisatawan yang datang dan berenang. Kita langsung mengambil langkah cepat untuk segara dilakukan pembersihan oleh kita sendiri," ujar dia.
Tidak berselang lama, PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan pun meninjau lokasi kejadian, mereka turut membantu melakukan pembersihan ceceran minyak yang masih tersisa.
Baca juga: Fakta-fakta Video Panas Mirip Gisella Anastasia Berdurasi 19 Detik Trending di Media Sosial
Baca juga: Gejala-gejala Awal Kanker Ovarium, Sering Tak Terdeteksi dan Dianggap Remeh Padahal Membahayakan
Unit Manager Comrel and CSR PT Pertamina RU-VI Balongan, Cecep Supriyatna mengatakan, berdasarkan laporan sementara, ceceran yang diduga minyak mentah itu yang sebagaian besar besar ditemukan di Pantai Balongan Indah.
Sedangkan di areal pantai lainnya yang berada di sekitarnya, hanya ditemukan ceceran dalam jumlah sedikit.
Total, dalam pembersihan itu, disampaikan Cecep Supriyatna didapat sebanyak ceceran minyak yang masih bercampur pasir sebanyak 1 mobil pick up.
Ceceran ini diambil sebagai sampel untuk keperluan uji laboratorium.
Tercemarnya kawasan Pantai di Kabupaten Indramayu oleh ceceran minyak ini pun menjadi kali kedua.
Pada Oktober 2020 lalu, ditempat yang sama ceceran serupa juga terlihat mencemari pantai, termasuk di Pantai Karangsong Indramayu.
"Alhamdulillah sekarang sudah bersih, tadi sekitar jam 1 siang selesai dibersihkan," ujar Cecep Supriyatna.
Baca juga: Menang Pilpres AS, Joe Biden Pecahkan 4 Rekor Sekaligus Setelah Kalahkan Donald Trump
Baca juga: Promo JSM Indomaret Hari Terakhir Minggu 8 November 2020, Buruan Cek Katalog Promo Selengkapnya!
Baik, untuk pengujian ceceran yang terjadi pada hari ini maupun ceceran pada Oktober 2020 lalu.
"Sekarang itu kami melaksanakan peninjauan lokasi, setelah melakukan peninjauan lokasi saya akan membuat laporan berita acara," ujarnya.