Fenomena Jalan Butut di Indramayu Jadi PR Besar Bagi Para Calon Bupati, Bakal Dibereskan?

Kabupaten Indramayu menjadi salah satu daerah yang kaya akan hasil bumi maupun laut. Namun, pertumbuhan ekonomi di Pantura Jabar ini masih jauh dari

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Istimewa
Masyarakat saat mengkritik rusaknya jalan di Kabupaten Indramayu di media sosial. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kabupaten Indramayu menjadi salah satu daerah yang kaya akan hasil bumi maupun laut. Namun, pertumbuhan ekonomi di Pantura Jabar ini masih jauh dari harapan.

Letak geografis yang dekat dengan ibu kota seharusnya membuat Kabupaten Indramayu memiliki berdaya saing lebih dibanding daerah lainnya.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah infrastruktur jalan. Tidak sedikit jalan-jalan di berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu rusak parah.

Di musim penghujan sekarang ini, rusaknya jalan juga disoroti oleh masyarakat. Kondisi jalan yang berlubang menyerupai kolam dijadikan bahan kritikan.

Seperti jalan di Desa Malang Semirang Kecamatan Jatibarang, Jalan di Desa Segeran Kecamatan Juntinyuat, dan beberapa jalan lainnya.

Di media sosial contohnya, tidak sedikit yang memposting berbagai sindiran soal kondisi tersebut, seperti warga memancing di kubangan air, hingga berposes seperti mencuci di pinggir sungai.

Salah seorang pengamat politik Indramayu, Hadi Santosa (47) mengatakan, infrastruktur jalan menjadi salah satu hal penting guna penunjang akselerator pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Para calon kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada Indramayu 2020 pun dituntut untuk bisa membenahi persoalan tersebut.

Di Pilkada Indramayu 2020 ada sebanyak 4 paslon yang akan bertarung.

Mereka adalah Muhamad Sholihin-Ratnawati (PKB, Demokrat, PKS, Hanura), Toto Sucartono-Deis Handika (jalur perseorangan), Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat (Golkar), dan Nina Agustina Dai Bachtiar-Lucky Hakim (PDI Perjuangan, Gerindra, dan NasDem).

"Ini jadi poin urgen yang harus dibenahi. Jadi pemerintah yang terpilih nanti harus cepat tanggap," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (5/11/2020).

Hadi Santoso menilai, jika persoalan ini tidak ditanggapi dengan serius bisa menimnulkan gejolak, contohnya aksi demontrasi.

Lebih buruknya, masyarakat akan kecewa dan tidak lagi percaya kepada pemerintah.

Masih dijelaskan Hadi Santosa, persoalan jalan rusak memang tidak hanya dialami oleh Kabupaten Indramayu saja, di musim penghujan ini jalan-jalan di daerah lain pun sama mendapat sorotan.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved