Mantan Pangkostrad Letjen Djamari Chaniago Jadi Ketua Moge yang Aniaya 2 TNI: Persoalan Kecil
Pernyataan ini diucapkan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago dalam sebuah channel Youtube Madaysinatra.
Sejatinya, permasalahan pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi disebutkan telah selesai dengan cara damai.
Djamari Chaniago sebagai ketua rombongan telah menyampaikan permintaan maafnya.
Namun Pangdam Bukit Barisan Mayjen Irwansyah memerintahkan anggota TNI untuk melaporkan tindak penganiayaan itu ke Polres.
Pelaporan tersebut dilakukan saat Djamari Chaniago dan rombongannya sedang bersilaturahmi dengan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.
Baca juga: Harley Owner Group Siliwangi Bandung Chapter Minta Maaf, Anggotanya Aniaya Anggota TNI di Sumbar
Baca juga: Anggota Geng Moge Asal Bandung yang Siksa 2 Tentara Sampai Babak Belur Ditahan, 14 Harley Diamankan
Kronologi
Viral di media sosial penganiayaan yang diduga dilakukan anggota moge terhadap TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Aksi pengeroyokan diduga dilakukan anggota klub Harley Owners Gruop itu tepatnya terjadi di Simpang Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Jumat (30/10/2020), sekitar pukul 16.30 WIB.
Polisi telah menangkap 2 tersangka pengeroyokan, serta menahan 13 motor Harley Davidson.
Ternyata, selain melakukan pengeroyokan, ada juga kabar pengendara moge ini memecahkan kaca mobil warga sipil.
Aksi tersebut diduga terjadi saat iring-iringan moge ke arah Kota Bukittinggi.
Pada Jumat malam, pemilik mobil yang kacanya pecah, mendatangi Mapolres Bukittinggi untuk melaporkan kejadian.
Namun, menurut pihak Polres Bukittinggi, peristiwa tersebut tidak terjadi wilayah hukumnya.

Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara mengakui bahwa dirinya juga mendengar informasi itu.
"Saya informasinya juga dengar," kata AKBP Dody Prawinegara, Sabtu (31/10/2020).
Tapi, kata dia, kemungkinan kejadiannya di luar wilayah hukum Polres Bukittinggi.