Viral di Media Sosial
Anggotanya Siksa 2 Prajurit TNI, Akun IG HOG Siliwangi Bandung Auto Digembok, Pengikutnya 5 Ribuan
Akun resmi media sosial Instagram milik Harley Owner Group Siliwangi Chapter Bandung dilakukan penguncian.
“Kami atas nama HOG SBC, memohon maaf kepada seluruh korban pemukulan yang dilakukan oleh anggota HOG SBC. Kami memohon maaf kepada Pihak seluruh Anggota TNI dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat khususnya Kabupaten Bukit Tinggi,” kata Epriyanto kepada Tribun via sambungan telpon, Sabtu (31/10/2020).
Anggota Satreskrim Polres Bukit Tinggi menetapkan dua tersangka kasus penganiayaan anggota TNI di sela konvoy. ( viral pengendara moge aniaya anggota TNI di Bukittinggi )

Kedua tersangka itu merupakan warga Kota Bandung.
"Polisi sudah menetapkan dua tersangka. Keduanya ber KTP Bandung dan intinya kami akan hormati proses hukum,” ucapnya.
Ia menerangkan, pekan ini HOG SBC menggelar touring tahunan yang diikuti 21 anggota. Tujuannya, Bandung-Sabang - Medan.
“Jadi, ini kebetulan ada kegiatan touring dari Bandung, Sabang dan Medan. Tidak ada yang pakai joki. Total ada 21 orang. 16 anggota yang mengendarai motor, sisanya nunggu di hotel (motornya ditowing). Berangkat Senin pagi, dan agenda sampai dengan 8 November,” ucap dia.
Di perjalanan, terjadi insiden tersebut. Semua peserta touring kembali ke Bandung dan touring tersebut dibatalkan.

Informasi yang dia terima, antara dua orang tersangka penganiayaan sudah berdamai dengan korban.
Namun, proses hukum tetap berlanjut.
Ia menyebut, kedua belah pihak sudah menyadari ada kesalahpamahan yang terjadi saat berada di jalanan.
“Terkait pristiwa, sudah melakukan musyawarah perdamaian antara kedua belah pihak. Kembali lagi, perkara hukum proses tetap dijalankan. Korban melakukan pelaporan," ucap dia.
Ia menambahkan, tindakan tersebut di luar prinsip dan etika HOG SBC.
Ia tidak membenarkan perilaku tersebut dan mengakui kekeliruan, meminta maaf dan mentaati proses hukum.
“Bahwa kami selaku organisasi tidak menyetujui sikap arogan. Tidak pernah ada perintah atau apapun."
"Murni emosional perorangan dan tidak ada sangkut paut dengan organisasi. Mungkin setelah proses hukum selesai, nanti ada sanksi terkait kedisiplinan,” katanya.
Baca juga: VIDEO DETIK-DETIK Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Masjidil Haram, Juga Hantam Pembatas