Amalan Sholat Tolak Bala Rebo Wekasan Ternyata Tak Diajarkan Nabi Muhammad SAW, Ini Penjelasannya
Adapun Nabi Muhammad SAW tidak pernah mencontohkan niat sholat Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir.
TRIBUNCIREBON.COM - Istilah Rebo Wekasan diambil dari bahasa jawa.
//
Adapun Rebo artinya hari rabu dan Wekasan artinya terakhir.
Dalam hal ini, yang dimaksud adalah acara ritual yang biasa dilakukan sebagian masyarakat pada hari rabu akhir bulan Safar karena menurut persepsi sebagian orang yang meyakininya adalah saat petaka atau terjadinya banyak bencana.
Sebagian umat Islam meyakini di Rebo Wekasan ini ada amalan yang bisa dilakukan sebagai penolak bala, yakni sholat tolak bala.
Dikutip dari Banjarmasin Post, pada tahun ini, Rabu terakhir bulan safar jatuh pada 14 Oktober 2020.
Baca juga: Rebo Wekasan 14 Oktober Akan Turun 20 Ribu Bencana, Benarkah? Kerjakan Shalat & Doa Ini Agar Selamat
Adapun RasuNabi Muhammad SAW tidak pernah mencontohkan niat Sholat Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir.
Masyarakat jahiliyah kuni, menganggap bulan safar adalah bulan sial.
Padahal penyakit maupun kesialan terjadi atas izin Allah bukan karena bulan sial.
Sholat Sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir dilaksanakan setelah terbitnya matahari.
Namun ada pula yang melaksanakannya setelah waktu sholat Magrib.
Pelaksanaan Sholat Sunnah Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir biasa disebut Lidaf’il Bala tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52 dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir Bulan Safar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam.
Tak Dicontohkan Nabi Muhammad SAW
Amaliyah yang demikian tidak ada dasarnya sama sekali dari Alquran maupun Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Mengutip dari salafy.or.id, generasi salaf dari kalangan shahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in tidak pernah melakukan apalagi mengajarkan ritual semacam itu.