Penolakan UU Cipta Kerja

Mahasiswi di Indramayu Bentangkan Kertas Bertuliskan 'Bukan Mantan Saja yang Berkhianat, DPR Juga'

Hanya saja, para mahasiswa ingin agar janji tersebut bisa benar direalisasikan dan mereka menegaskan akan terus mengawal perealisasian tersebut.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Para mahasiswa cantik saat melalukan aksi unjuk rasa penolakan omnibus law UU Cipta Kerja di Depan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Jumat (9/10/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Bentrokan yang terjadi saat aksi unjuk rasa penolakan omnibus law UU Cipta Kerja di berbagai daerah rupanya tidak menyulutkan semangat para mahasiswa cantik asal Kabupaten Indramayu melakukan aksi serupa.

//

Hal tersebut disampaikan Nopiyah (21) mahasiswi asal Universitas Wiralodra yang ikut tergabung dalam aksi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu hari ini, Jumat (9/10/2020).

Nopiyah mengatakan, dirinya tak gentar dan akan terus melawan bersama rekan-rekan mahasiswa lain menyuarakan aspirasi rakyat agar bisa didengar pemerintah.

"Kenapa kita harus takut? Ini itu untuk memperjuangkan hak rakyat dan menyuarakan aspirasi perempuan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Nopiyah menilai, omnibus law UU Cipta Kerja yang disahkan DPR RI pada Senin 5 September 2020 kemarin sangat tidak berpihak kepada perempuan.

Banyak pasal-pasal yang sangat merugikan kaum buruh perempuan, salah satunya adalah dihilangkannya hak cuti hamil dan haid.

"Karena saya sebagai aktivis perempuan sangat menolak dengan adanya omnibus law karena ini undang-undang yang sangat tidak pro kepada perempuan," ujar dia.

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, para mahasiswi cantik itu juga membawa sejumlah spanduk sebagai ungkapan kekecewaan.

Seperti 'Bukan Mantan Saja yang Berkhianat Tapi DPR Juga' dan sejumlah ungkapan lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari ini aksi unjuk rasa penolakan omnibus law UU Cipta Kerja berlanjut di Kabupaten Indramayu.

Padahal pada hari sebelumnya Ketua DPRD Kabupaten Indramayu sudah menyetujui menolak dan akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah pusat.

Hanya saja, para mahasiswa ingin agar janji tersebut bisa benar direalisasikan dan mereka menegaskan akan terus mengawal perealisasian tersebut.

"Jangan sampai DPRD Kabupaten Indramayu hanya sekedar menyepakati, sekedar mendukung untuk menolak omnibus law tetapi tidak mengawal dengan tuntas dan dengan baik," ujar Koordinator aksi, Raka Indra Lukmana.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved