Diguyur Hujan, Pedemo Tolak UU Cipta Kerja di Kuningan Tetap Bertahan, Polisi Pun Ikut Hujan-hujanan
curah hujan yang mengguyur cukup tinggi tidak mengubah posisi peserta aksi saat menyampaikan aspirasi tadi.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Hujan deras yang mengguyur Kuningan mewarnai aksi unjuk rasa mahasiswa dalam penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kuningan, Jum’at (9/10/2020). Namun hujan tidak menyurutkan semangat demonstran dalam menyampaikan aspirasi.
“Tindakan ini bentuk sikap lapisan masyarakata dan mahasiswa di Kuningan yang tergabung dalam aktivis Cipayung Plus,” ungkap Ketua HMI Cabang Kuningan, Asep.
Asep menerangkan, perjuangan dalam menyampaikan aspirasi dan meminta DPRD Kuningan untuk melakukan berbagai hal.
“Sepeti yang tertuang dalam petisi tadi, semata untuk kepentingan dan kondusiftas lingkungan,” katanya.
Teramati di lokasi, curah hujan yang mengguyur cukup tinggi tidak mengubah posisi peserta aksi saat menyampaikan aspirasi tadi. “Kita tetap sampaikan aspirasi hingga penandatanganan petisi selesai,” ujarnya.
Tidk hanya kalangan mahasiswa yang kehujanan, Kapolres Kuningan AKBP Lukman SD Malik dan sejumlah anggota polisi dan TNI pun sama merasakan basah kuyup akibat kehujanan tadi.
Selain itu, Anggota DPRD Kuningan diantarnya, H Dede Ismail Wakil DPRD Kuningan, dr Toto taufikurahman sekaligus Ketua BK DPRD Kuningan serta anggota DPRD lainnya juga tidak pindah tempat saat menerima aspirasi mahasiswa di bawah guyuran hujan.
“Ini sudah menjadi tanggung jawab dan pelayanan kami, apapun yang dirasakan peserta aksi atau masyarakat, kami juga merasakan,” ungkap Susanto yang ikut kehujanan tadi didampingi Deki Zaenal Mutaqin,Sri Laelasari,Nur Holis dan Hj Etik Widiawati. (*)
