Penolakan UU Cipta Kerja
Puluhan Anak STM Menyusup saat Unjuk Rasa Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Indramayu
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, ada puluhan anak STM yang berdemo di Kabupaten Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Puluhan remaja berseragam putih abu-abu atau anak STM menyusup di antara ribuan buruh dan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Indramayu, Kamis (8/10/2020).
Mereka menyusup dengan menggunakan jaket dan datang secara bergerombol.
Tanpa rasa takut, mereka juga ikut berteriak lantang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang disahkan DPR RI pada Senin (5/10/2020) kemarin.
• Demo Tolak UU Cipta Kerja di Indramayu Rusuh, Polisi Kena Lempar Batu, Dilarikan ke Puskesmas
• Massa di Indramayu Lempar Batu, Polisi Bicara Pakai Pengeras Suara: Kita Teman, Jangan Lempar Batu!
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, ada puluhan anak STM yang berdemo di Kabupaten Indramayu.
Mereka mengaku berasal dari Kecamatan Sukra dan sengaja datang ke kota Indramayu untuk berdemo.
Saat kericuhan terjadi, para anak STM itu juga ikut melempari petugas dengan botol, salah seorang siswa bahkan merangsek ke barisan depan ikut dorong mendorong bersama pendemo lain.
"Diam kamu, mundur," teriak seorang polisi kepada anak STM tersebut.
Kepada Tribuncirebon.com, para anak STM itu mengaku baru duduk di kelas X sebagian ada pula yang duduk di kelas XII.
Mereka berinisiatif ikut berdemo karena mengetahui pada hari ini para buruh dan mahasiswa akan berunjuk rasa di depan DPRD Kabupaten Indramayu.
"Ikut-ikutan saja, datang dari Sukra ada 15 orang dari kami. Kami juga menolak Omnibus Law," ujar salah seorang anak STM.

Polisi Kena Lempar Batu
Satu anggota polisi mengalami luka-luka terkena lemparan batu bata saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Kamis (8/10/2020).
Anggota tersebut luka pada bagian pelipis dan segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan.
"Ya tadi ada anggota kita yang luka kena lemparan batu bata," ujar Kapolres Indramayu, AKBP Suhermanto kepada Tribuncirebon.com.
Kericuhan tersebut berasal saat salah seorang massa pendemo memprovokasi pendemo lainnya dengan melempar botol ke petugas.
Selain botol air mineral, kardus, dan batu bata pun dilayangkan massa pendemo.
Pantuan Tribuncirebon.com di lokasi, polisi berbaju preman yang disiagakan di lokasi unjuk rasa juga mengamankan satu orang berjaket hitam yang diduga sebagai provokator.
Kapolres menjelaskan, bentrokan yang terjadi tidak berlangsung lama dan masa aksi bisa kembali tertib seusai dikondisikan oleh koordinator aksi.
Saat itu, koordinator aksi melalui pengeras suara meminta agar kejadian bentrok antara massa dan polisi seperti di daerah lain tidak terjadi di Kabupaten Indramayu.
Ia juga meminta massa aksi untuk fokus satu tujuan meminta DPRD Kabupaten Indramayu mendesak pemerintah pusat mencabut omnibus law RUU Cipta Kerja yang dianggap menyengsarakan kaum buruh dan elemen masyarakat kecil lainnya.
"Jangan lempar-lempar lagi, yang jadi provokator saya minta seret ke depan, dia bukan bagian dari kita, setuju rekan-rekan," teriak koordinator aksi.