Ini Pesan untuk Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Segera Mandi & Ganti Pakaian Sebelum Bertemu Keluarga
dialog bisa mencegah semakin meluasnya demonstrasi di tengah situasi pandemi Covid-19.
TRIBUNCIREBON.COM - Pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono memberikan saran kepada para demonstran yang mengikuti aksi menolak omnibus law UU Cipta Kerja.
Menurut Pandu, seusai mengikuti aksi unjuk rasa, demonstran sebaiknya segera membersihkan diri.
"Sebelum bertemu keluarga, segera mandi yang bersih dan berganti pakaian. Jangan lupa selalu pakai masker di dalam rumah," ujar Pandu saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (8/10/2020).
Pandu juga mengimbau masyarakat dan aparat keamanan mau bersolidaritas di tengah aksi massa. Yakni dengan mengingatkan demonstran untuk memakai masker dengan benar atau memberikan masker kepada mereka yang tidak memakai masker.
"Pembagian masker juga bisa dilakukan oleh polisi. Sebab, polisi tugasnya melindungi masyarakat," tuturnya.
Lebih lanjut, Pandu menyarankan agar pemerintah mau membuka dialog dengan masyarakat terkait aspirasi mereka saat ini.
Menurut dia, dialog bisa mencegah semakin meluasnya demonstrasi di tengah situasi pandemi Covid-19.
"Apabila demonstrasi semakin tidak terkendali, semua akan rugi. Pandemi akan semakin sulit diatasi," tegas Pandu.
"Sebaiknya dengarkan masukan masyarakat. Undang-undang tidak ada manfaatnya selama Indonesia belum bisa mengendalikan pandemi Covid-19," tambah Pandu.
Sebagaimana diketahui, gelombang aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh, serikat pekerja, mahasiswa, dan elemen masyarakat lain terjadi di sejumlah daerah sejak Selasa (6/10/2020) hingga Kamis (8/10/2020) hari ini.
Unjuk rasa tersebut menolak omnibus law UU Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR pada Senin (5/10/2020).
Imbauan Senada
Beberapa waktu lalu, irektur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia Achmad Yurianto juga mengatakan, anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah harus turut bertanggung jawab terhadap kesehatan keluarga di rumah.
“Jangan sampai tidak menyadari bahwa usai kembali ke rumah membawa virus tersebut ke rumah,” ungkapnya seperti dimuat kemkes.co.id, Selasa (2/6/2020).
Terlebih, lanjutnya, orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki gejala yang beragam, ada yang bergejala berat, sedang, ringan bahkan tak bergejala.
Oleh karena itu, masa-masa adaptasi kebiasaan baru ini harus dipatuhi oleh seluruh elemen masyarakat.
Mantan Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 ini mengatakan, keluarga sebagai kelompok sosialisasi pertama harus mampu melindungi anggota keluarganya serta harus menjadi tempat yang aman dan sehat, terutama untuk kelompok rentan.
''Kebiasaan baru haruslah mulai kita tanamkan kepada seluruh keluarga sejak saat ini,'' imbuhnya.
Yuri menambahkan, secara bertahap pemerintah akan mulai mengimplementasikan kebiasaan hidup yang baru sebagai upaya agar masyarakat dapat kembali produktif namun tetap aman dari Covid-19.
Dia menekankan, keluarga memiliki peran penting untuk memberikan edukasi kepada anggota keluarganya mengenai kebiasaan baru dalam menghadapi new normal.
''Basis perubahan ini adalah edukasi yang terus-menerus dari keluarga. Oleh karena itu, kami sangat berharap peran keluarga dalam perubahan adaptasi kebiasaan baru ini menjadi sesuatu yang harus dilaksanakan bersama-sama,'' katanya.
Adaptasi kebiasaan baru bukan euforia Lebih lanjut, Yuri mengimbau agar adaptasi kebiasaan baru ini tidak dimaknai sebagai euforia untuk melakukan apapun dengan meninggalkan protokol kesehatan.
Menurutnya, masyarakat harus tetap disiplin dan patuh mengikuti anjuran yang ada agar tidak tidak memperluas penularan Covid-19.
Untuk diketahui, per Kamis (8/10/2020), total pasien yang terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 320.564. Angka ini menyusul bertambahnya 4.850 kasus dalam 24 jam terakhir sekaligus menjadi rekor tertinggi.
Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada Kamis (24/9/2020), yakni sebanyak 4.634 kasus baru dalam 24 jam.
Data pemerintah hari ini juga menunjukkan penambahan pasien sembuh sebanyak 3.769 orang. Dengan demikian, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 244.060 orang.
Sementara itu korban jiwa akibat Covid-19 di Indonesia juga terus bertambah. Sementara itu, pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 108 orang sehingga totalnya kini mencapai 11.580 orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demonstran Disarankan Segera Bersihkan Diri Sebelum Berkumpul dengan Keluarga", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/10/08/18575561/demonstran-disarankan-segera-bersihkan-diri-sebelum-berkumpul-dengan
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Diamanty Meiliana
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L