Jabar Tolak Napi dari Jakarta, Buntut 11 Narapidana Positif Covid-19 di Lapas Garut
Kanwil Kemenkumham Jabar bakal menutup sementara pemindahan narapidana dari Jakarta.
Pihak Lapas Banyuresmi lantas meminta kepada Pemkab Garut untuk melakukan swab test kepada narapidana yang baru pindah. Hasilnya, ada 11 narapidana yang dinyatakan positif.
"Dari Lapas enggak mau ambil risiko. Setelah swab hasilnya positif. Tapi mereka belum sosialisasi dengan napi yang lain. Jadi masih diam di ruang isolasi," katanya.
Rudy menambahkan, telah meminta para narapidana itu untuk berada di ruang isolasi. Ke 11 narapidana yang positif itu tak bisa dirawat di rumah sakit. Mereka juga tak memiliki gejala.
"Pak Kalapas sudah kontak, mau menyediakan satu tempat untuk isolasi bagi yang 11 orang itu. Nanti pengawasannya di bawah Dinkes," ujarnya.
Hari ini, tim pencegahan Covid-19 tengah melakukan tracing dan tracking di Lapas Banyuresmi. Ada 98 orang akan ditracing untuk mencegah penyebaran virus.
"Mereka masih OTG (orang tanpa gejala), jadi masih ada di Lapas. Kalau sudah gawat baru ke rumah sakit. Akan ada penyemprotan juga di Lapas," ucapnya.

• Perut Seksi Dalam Seminggu, Begini Cara Mudah Miliki Perut Rata dan Kencang
Wartawan Mau Konfirmasi Malah Diancam
Jumlah kasus positif Covid-19 di Klaster Lapas Banyuresmi, Kabupaten Garut bertambah.
Sebanyak 11 narapidana yang baru datang dari Lapas Cipinang positif Covid-19 usai menjalani swab test.
Adanya klaster baru tersebut diungkapkan Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Tim pencegahan Covid-19 pun melakukan tracing di klaster Lapas Banyuresmi.
"Hari ini kami tracing 98 orang di Lapas. Termasuk penyemprotan disinfektan," ujar Rudy Gunawan di Gudang Bulog, Jalan Cimanuk, Selasa (29/9/2020).
Pihak Lapas Banyuresmi enggan memberikan keterangan terkait adanya narapidana yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Bahkan wartawan yang datang untuk meminta konfirmasi malah mendapat ancaman.
Candra, wartawan foto Antara mengaku dilarang pihak Lapas untuk mengambil gambar, termasuk area luar Lapas.
"Tadi saya dilarang ambil foto sama petugas. Ada petugas yang bilang silakan ambil foto, mau diam-diam juga. Tapi kalau ada apa-apa petugas itu enggak tanggung jawab," ujar Candra.