Gerakan 30 September
Orang Penting Jelang G30S PKI, Beberkan Rencana Penculikan Para Jenderal ke Soeharto, Dia Dipenjara
Ada satu nama yang tak banyak diketahui orang merupakan sosok penting jelang peristiwa G30S PKI
Pada bukunya yang berjudul Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya, Soeharto mengutarakan hanya melihat Latief di kejauhan dan tak ada interaksi yang terjadi.
Krocek keterangan Latief
Meski demikian, Kolonel Latief mengungkapkan kisahnya sebelum terjadinya peristiwa G30S.
Latief mengungkapkan, dua hari jelang peristiwa itu, ia menemui Soeharto di kediamannya, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan keadaan keluarga masing-masing.
Hingga kemudian, Latief memberi tahu Soeharto bahwa akan ada suatu gerakan yang akan membunuh para Jenderal TNI AD.
Laporan tak digubris
Latief pun mengaku masih ingat kejadian tersebut.
"Saya masih ingat kejadian itu, karena saat itu putra bungsu Soeharto, yang masih berusia tiga tahun, menderita luka cukup serius akibat tersiram sop panas," tutur Kolonel Latief.
Lalu dikatakannya, Soeharto tak melakukan tindakan apa-apa terkait informasi tersebut.
• KABAR DUKA: Mantan Rektor USU Prof Chairuddin Lubis Meninggal di Hari Berdirinya FK USU
• VIRAL Antrean Ambulans Mau Masuk Wisma Atlet, Bukan Karena Tempat Tidur Penuh, Tapi Karena Hal Ini?
Adanya laporan infomasi yang tak digubris Soeharto, Latief pun kembali menemui sosok tersebut yang berada di RSPAD Gatot Subroto.
Kala itu, Soeharto sedang menunggui Hutomo Mandala Putra yang menjalani pengobatan karena tersiram sop panas.
Menurut Latief, laporannya terkait peristiwa itu tak digubris lagi oleh Soeharto.
Hingga kemudian peristiwa tersebut benar-benar terjadi.
Latief yang ketika itu menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya datang melapor kepada Soeharto.