Warga Tolak Jenazah Yatno Karena Masa Lalunya: 'Anggap yang Mati Sapi Bukan Orang'
Warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, menolak jenazah Suyatno alias Yatno dimakamkan
TRIBUNCIREBONN.COM- Warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, menolak jenazah Suyatno alias Yatno dimakamkan di wilayah setempat,
Warga setempat menyatakan menolak jenazah Yatno untuk dimakamkan di Desa Nyawangan.
Diduga, warga menolak jenazah Yatno karena pria berusia 55 semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang sering membuat onar.
• Anggota DPRD Terlibat Video Call Seks, Mengaku Dijebak dan Dimintai Uang Rp 4 Juta untuk Hapus Video
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Nyawangan, Sabar, yang mengatakan jika terjadi penolakan jenazah Yanto.
Seluruh warga desanya menolak cawe-cawe (ambil bagian) dalam seluruh prosesi pemakaman.
“Warga menilai, anggap saja yang mati sapi, bukan orang,” ujar Sabar lewat sambungan telepon.
Dengan demikian warga menolak takziah ke rumah Yatno.
• Oknum Caleg Minta Ampun Saat Gagal Cabuli Gadis Yatim Piatu, Paksa Korbannya Minum Miras di Warung
Mereka juga menolak memandikan, mengafani, menyolatkan, dan menguburkannya.
Namun pihaknya juga menjamin jika ada warga yang mau membantu proses pemakaman.

• Kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon Capai 728, Balita dan Anak-anak Kena Virus Corona
“Kami mempersilakan jika ada warga yang mau membantu,” ucap sabar.
Sebelumnya, Yatno meninggal dunia karena dikeroyok massa, Rabu (23/9/2020).
Jenazah Yatno masih berada di Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Jenazah pria malang ini menjalani autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.
Kapolsek Sendang, AKP Sugiharjo mengakui ada penolakan di antara warga.
Pihak keluarga sebenarnya ingin memakamkan Yatno pada Rabu malam.