Pembacokan
Imam Masjid Dibacok Jemaahnya Saat Pimpin Sholat Maghrib, Alami Luka Bacok di Wajah, Ini Penyebabnya
Akibat kejadian itu korban mengalami luka bacok cukup parah di bagian wajah sebelah kanan.
TRIBUNCIREBON.COM - Seorang jemaah nekat bacok imam masjid.
Peristiwa pembacokan imam masjid oleh jemaah ini terjadi saat korban tengah memimpin shalat maghrib.
Korban bernama Muhammad Arif (61) merupakan warga Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Kejadian tersebut terjadi di dalam masjid pada Jumat (11/9/2020).
Akibat kejadian itu korban mengalami luka bacok cukup parah di bagian wajah sebelah kanan.
Kejadian tersebut terekam video dan kemudian viral di media sosial.
Sementara itu, pelaku yang merupakan jemaah shalat masjid berinisial M (49) berhasil ditangkap polisi dengan dibantu personel TNI dan warga.
Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan informasi dari warga, pelaku merasa tersinggung karena korban meminta pelaku menyerahkan kunci kotak amal yang sudah lama ada pada dirinya.
Korban meminta agar kunci kotak amal diserahkan kepada bendahara masjid.
Usai membacok, M lari ke salah satu rumah warga.
Namun dia berhasil diamankan oleh seorang personel TNI dengan dibantu warga.
Polisi juga segera membawa pelaku ke Mapolsek Kayuagung untuk menghindari emosi warga lainnya.
Salah satu keluarga korban, Efrohayati langsung datang ke Mapolsek Kayuagung untuk membuat laporan.
"Saya tidak menyangka peristiwa yang menimpa kakak ipar saya. Saya ke sini untuk membuat laporan," kata dia.
Diketahui, pelaku dan korban saling kenal dengan baik.
Pelaku sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan.
Ia ditahan di Polsek Kayuagung untuk menjalani pemeriksaan.

Saat ini, pelaku yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh bangunan itu ditahan di Polsek Kayuagung untuk menjalani pemeriksaan.
Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Alamsyah Pelupessy membenarkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Saat dikonfirmasi, Alamsyah mengatakan, pelaku saat ini sedang dalam pemeriksaan.
Kasus Serupa
Dua orang di Palembang menjadi korban pembacokan.
Firmansyah (44) meregang nyawa setelah dibacok dua orang yang diduga kuat kenal dengan korban.
Sementara, Doni Irawan (36) mengalami luka-luka.
Berdasarkan penuturan Doni, ia diajak Firmansyah untuk seseorang di Lorong Terusan 1, Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I pada Minggu (30/8/2020) petang sekira pukul 17.00 WIB.
"Saya diajak Firman, katanya mau nemui bos. Saya tidak tahu siapa bos itu. Saya ikut saja," kata Doni saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat RSUD Bari, Senin (31/8/2020).
Tiba di Lorong Terusan 1, Doni mengaku melihat ada dua orang pria yang ditemui Firman.
Tiba-tiba, dua orang pria tersebut mengeluarkan celurit dan membacok Firman beberapa kali.
"Saya lihat Firman dibacok oleh dua orang itu. Firman luka-luka di kepala dan kaki kiri dia," ujar Doni.
Bahkan Doni juga sempat dibacok di bagian kaki kanannya oleh salah satu pelaku.
"Saya luka, dua orang itu langsung kabur," kata Doni.
Sementara Firman terkapar bersimbah darah dan beberapa saat kemudian meninggal dunia.
Kasus ini kemudian ditangani oleh Kapolsek Seberang Ulu I Kompol Farizon.
Ia mengatakan polisi sedang menyelidiki perkara ini dengan melakukan olah TKP dan memeriksa saksi.
"Masih lidik. Kami sedang mengejar kedua pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan korban bernama Firmansyah meninggal dunia," kata Farizon.
(Tribunnewswiki/Kompas.com)