RSUD 45 Kuningan Ditutup
RSUD 45 Kuningan Tutup Selama 5 Hari, Begini Isi Surat Edaran Manajemen
pelayanan Hemodialisa dan Thalasemia tetap akan dibuka seperti biasa dengan protokol kesehatan,
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Secara terpisah, Bupati Kuningan, H Acep Purnama mengakui adanya klaster baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan.
Bupati mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 Kuningan sudah menangani dengan baik seluruh pegawai RSUD yang terkonfirmasi positif.
"Sebagian besar dari mereka diisolasi kolektif di Instalasi RSUD 45 Eks RS Citra Ibu,” kata Acep saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Senin (3/8/2020).
Acep mengatakan, untuk mereka yang diisolasi akan menunggu masa inkubasi virus 14 hari. “Rencananya satu-dua hari ini akan kita lakukan tes swab ulang pada mereka," katanya.
Menurut Acep, seluruh pegawai RSUD 45 yang positif Covid-19 tersebut tidak menunjukkan gejala apapun dalam aktivitas sehari – harinya alias mereka semua itu masuk kategori kasus OTG (Orang Tanpa Gejala).
"Dan untuk pelayanan RSUD tidak ditutup, namun masih melakukan pelayanan dengan pembatasan-pembatasan tertentu. Ini juga tetap menggunakan standar kesehatan Covid-19)," katanya.
Setelah Tes Swab
“Jumlah 19 terpapar itu diketahui positif setelah mengikuti tes swab massal yang dilakukan pihak rumah sakit beberapa waktu lalu,” ungkap Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan, dr Deki Saifullah saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Senin (3/8/2020).
Mereka yang terpapar positif covid-19, kata Deki, terdiri dari 7 orang dokter daerah dan pusat. “Kemudian ada 11 tenaga kesehatan atau perawat dan 1 orang cleaning service,” katanya.
Klaster ini menimpa tenaga kesehatan yang bertugas di UGD. “Menerima hasil swab tes, seluruh nakes dan karyawan yang positif sudah menjalani isolasi di ruang isolasi RS Citra Ibu Kuningan,” katanya.
Mengenai pelayanan di RSUD 45 Kuningan dampak kluster positif covid-19. “Kami masih memberikan pelayanan dan tetap berjalan. Namun untuk teknik dalam penerimaan calon pasien atau pengunjung, ini akan dib uatkan tempat khusus yang mendapat pengawalam dan petugas covid-19,” katanya.
Gencar Penyemprotan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan gencar melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan rumah sakit dan sejumlah lembaga pendidikan di Kuningan.
Hal itu dilakukan menyusul munculnya klaster baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 45 Kuningan.
“Penyemprotan sejak dulu dilakukan sejak Kuningan berstatus siaga Covid-19, dan ini dilakukan berkala,” kata Agus saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com, Senin (3/8/2020).
Kaitan dengan kasus terkonfirmasi positif, kata Agus ini tidak berdampak terhadap pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar, red) di setiap sekolah yang berada di daerah.
“Untuk teknis penyemprotan yang di lakukan di sejumlah sekolah, jumlah sudah banyak, dan hingga kini tetap berlangsung penyemprotan cairan disinfektan di sekolah yang berada di Kecamatan Kuningan, Cigugur, Darma, Kadugede, Kramatmulya dan daerah kawasan kuningan lainnya,” katanya.
• Daftar Harga HP Vivo Terbaru Agustus 2020: Vivo X50 Rp 6,9 Juta, Vivo Z1 Pro Rp 3,4 Juta
• INI Spesifikasi Oppo Reno 4, Lengkap Dengan Daftar Harga HP Oppo Terbaru Agustus 2020
• Kisah Pahit Cewek PL Karaoke di Bandung, Gak Punya Duit buat Makan, Anak Kelaparan, Diusir dari Kos
Agus menambahkan, untuk RSUD 45 Kuningan meniadakan jam besuk dan membatasi jumlah penunggu pasien. “Hal itu dilakukan setelah 19 tenaga kesehatan (nakes) RSUD 45 Kuningan dinyatakan positif terpapar covid-19,” ungkapnya.
Selain meniadakan jam besuk dan membatasi jumlah penunggu pasien, pihak RSUD 45 Kuningan juga menunda melakukan operasi.
“Namun penundaan itu hanya berlaku bagi operasi yang tidak emergency,” katanya.