Kecelakaan Maut Tol Cipali

Wanita Berkerudung Datangi RS Plumbon Cirebon, Cari Ayahnya yang Dikabarkan Kecelakaan di Tol Cipali

Wanita itupun tampak menghampiri pria berjaket abu-abu yang berdiri di depan IGD RS Mitra Plumbon.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Keluarga Rapiah, korban kecelakaan maut di KM 184 Tol Cipali saat tiba di IGD RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (10/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Wanita berkerudung merah muda tampak panik di depan IGD RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (10/8/2020).

//

Ia terlihat terburu-buru memasuki IGD kemudian keluar kembali secara tergesa-gesa.

Wanita itupun tampak menghampiri pria berjaket abu-abu yang berdiri di depan IGD RS Mitra Plumbon.

"Pak, namae langka, dadi kepriwe? (Pak, namanya tidak ada, jadi bagaimana?)," kata wanita tersebut dengan dialek ngapak khas Tegal.

Ya, wanita itu merupakan keluarga korban kecelakaan maut di KM 184 Tol Cikampek - Palimanan (Cipali) pada Senin (10/8/2020) dinihari kira-kira pukul 03.30 WIB.

Sementara pria yang diajak berbicara merupakan suaminya, Sobirin (32). Mereka datang ke RS Mitra Plumbon dari Desa Bersoleh, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Cirebon.

"Tadi pagi dapat kabar mertua saya kecelakaan pas mau pulang ke Tegal, namanya Rapiah (55), sekeluarga langsung berangkat naik travel ke sini," kata Sobirin saat ditemui di depan IGD RS Mitra Plumbon, Senin (10/8/2020) siang.

Saat itu, istrinya masih bertanya kepada petugas sekuriti mengenai keberadaan Rapiah.

"Bapak dan ibu, tenang dulu, kalau namanya enggak ada berarti ada di RSUD Arjawinangun, karena para korban dievakuasi ke dua rumah sakit," ujar petugas sekuriti kepada Sobirin dan keluarganya.

Setelah diberi penjelasan tersebut, Sobirin dan keluarganya pun tampak bergegas menuju RSUD Arjawinangun.

Sobirin menyampaikan, Rapiah sendiri merupakan penjual pecel keliling di DKI Jakarta.

Menurut dia, mertuanya hendak pulang kampung untuk mengurus kartu ATM yang terblokir.

"Biasanya kalau pulang sama mertua laki-laki saya, tapi kali ini sendirian naik travel dari Pulogebang pada Minggu (9/8/2020) malam pukul 23.00 WIB," kata Sobirin.

Ia mengakui belum mengetahui keadaan mertuanya karena kabar yang diterimanya hanya menyampaikan kendaraan yang dinaiki Rapiah terlibat kecelakaan.

Selain itu, Rapiah biasanya pulang kampung hanya sehari kemudian berangkat lagi ke Ibu Kota.

"Sekarang juga rencananya sehari saja di kampung, makanya pulang sendirian," ujar Sobirin.

Sementara dari data kepolisian, Rapiah merupakan seorang dari delapan orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Para korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut dievakuasi ke RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.

"15 korban luka-luka dievakuasi ke RS Mitra Plumbon, dan delapan korban meninggal dunia dievakuasi ke RSUD Arjawinangun," kata Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi.

Istri Wali Kota Banjarbaru Terus Peluk Foto Suami Sambil Menangis di Pinggir Liang Lahat

Pasar Ciranjang di Cianjur Terbakar! Api Terus Merembet dan Belum Berhasil Dipadamkan

Jumlah Tenaga Medis di RSUD Cibabat Cimahi yang Positif Covid-19 Bertambah, Kini Total Ada 12 Orang

Kecelakaan maut terjadi di KM 184 Tol Cikampek - Palimanan (Cipali) pada Senin (10/8/2020) dinihari.

//

Peristiwa yang melibatkan Isuzu Elf berpelat nomor D 7013 AN dan Toyota Rush berpelat nomor B 2918 PKL tersebut terjadi kira-kira pukul 03.30 WIB.

Akibatnya, delapan orang meninggal dunia dan 15 orang lainnya mengalami luka-luka.

Dirgakkum Korlantas Mabes Polri, Brigjen Pol Kushariyanto, dan Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Amos Sampetoding, beserta jajarannya tampak menjenguk para korban luka yang dirawat di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.

Saat itu, mereka terlihat mendatangi ruangan tempat para korban luka-luka dirawat.

Namun, manajemen rumah sakit melarang awak media ikut menjenguk para korban karena di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang kunjungan ke rumah sakit sengaja dikurangi.

"Mereka kondisinya sadar, dan luka yang dialaminya berbeda-beda," kata Kushariyanto saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (10/8/2020) siang.

Ia mengatakan, rata-rata para korban mengalami luka benturan dalam kecelakaan maut tersebut.

Diduga mereka terbentur badan mobil dalam kecelakaan maut tersebut sehingga mengalami susp trauma critical atau lainnya.

Selain itu, terdapat satu korban yang mengalami luka berat dan dirawat intensif di RS Mitra Plumbon.

"14 korban luka ringan, dan ada seorang luka berat dirawat di RS Mitra Plumbon," ujar Kushariyanto.

Kushariyanto juga menyampaikan secara umum kondisi korban yang mengalami luka ringan stabil dan bisa diajak berkomunikasi.

Sementara Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Amos Sampetoding, mengatakan, telah menerbitkan surat jaminan biaya perawatan rumah sakit untuk 15 korban luka-luka.

Besaran biaya perawatan maksimum Rp 20 juta dan menyediakan manfaat tambahan biaya P3K maksimum Rp 1 juta serta ambulans maksimum sebesar Rp 500 ribu terhadap masing-masing korban luka.

"Korban meninggal dunia diberikan santunan Rp 50 juta dan akan diserahkan kepada ahli warisnya," kata Amos Sampetoding.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved