Human Interest Strory

Para Nelayan Bubu di Indramayu Tetap Sukacita Rayakan Tradisi Nadran di Tengah Pandemi Covid-19

Mereka gembira, meski di tengah Pandemi Covid-19 sekalipun tradisi yang rutin digelar setiap tahun ini masih tetap bisa dilaksanakan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
handhika Rahman/Tribuncirebon.com
Pelaksaan nadran yang dilakukan oleh para nelayan bubu atau rajungan di Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Minggu (9/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Para nelayan bubu atau rajungan di Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu bersukacita merayakan tradisi nadran, Minggu (9/8/2020).

Mereka gembira, meski di tengah Pandemi Covid-19 sekalipun tradisi yang rutin digelar setiap tahun ini masih tetap bisa dilaksanakan.

Kuwu Pabean Udik, Samsul Ma'arip mengatakan, dalam pelaksanaan nadran para nelayan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana syarat yang dianjurkan oleh pemerintah.

"Karena ini kan masih situasi Covid-19 ya, jadi hanya 10 perahu saja yang ikut iring-iringan," ujar dia.

Padahal, jika pada pelaksanaan nadran biasanya perahu yang ikut iring-iringan jumlahnya bisa mencapai 50 perahu.

Mereka mengiringi perahu-perahuan untuk dilarung ke tengah laut.

Di dalam perahu yang akan dilarung itu juga dibawa berbagai aneka sesajen dan makanan termasuk kepala kambing yang baru disembelih.

Sekedar informasi, pelarungan kepala hewan tersebut bisa berupa kerbau atau kambing, tergantung kemampuan dari nelayan itu sendiri.

Pantauan Tribuncirebon.com, proses pelarungan tersebut dibagi menjadi dua tempat, pertama saat di muara yang berbatasan dengan laut lepas, di sana di simpan aneka sesajen di pinggir muara.

Link Live Streaming MotoGP Ceko 2020 Malam Ini di Trans 7, Race Utama Mulai Pukul 19.00 WIB

Token Listrik Gratis Agustus 2020 bisa diklaim Lewat Login www.pln.co.id atau WhatsApp 08122123123

Sedangkan pelarungan kepala kambing dilakukan di tengah laut, dengan jarak sekitar 2 mil dari daratan.

Suka cita masyarakat nelayan pun sudah terlihat sejak iring-iringan perahu dimulai dari kediaman Kuwu Pabean Udik.

Banyak dari masyarakat nelayan yang tidak bisa ikut melarungkan kepala kambing menyaksikan dari sisi daratan, mereka melambai-lambaikan tangan kepada para nelayan yang hendak menuju ke tengah laut.

"Makna dari nadran sendiri sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan atas tangkapan laut selama setahun sebelumnya," ujar dia.

Saat sudah berada di tengah laut, kepala kambing pun di larung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved