Kelakuan Keji Si Pengamen Topeng Monyet di Cakung, Monyet Dihajar Berulang Kali, Pelakunya Kabur
Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakartainformasi, kedua pria tampak memukuli monyet tersebut secara berulang kali.
"Kejadiannya benar di Pulo Jahe, di RW 14. Dua pengamen yang terekam di video itu tinggal mengontrak di sana," kata Salahuddin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (3/8/2020).
Nahas saat jajaran Kecamatan Cakung menyambangi kontrakan, kedua pria yang memukuli monyet sudah angkat kaki dari kontrakannya.
Padahal merujuk keterangan Ketua RW 14, pada Minggu (3/7/2020) saat video viral kedua pelaku masih bermalam di kontrakan mereka.
"Mungkin karena mereka tahu videonya viral jadi mereka pergi. Di kontrakan itu hanya mereka berdua, jadi bukan tempat penampungan bos topeng monyet," ujarnya.
• Disdik Kota Bandung Siapkan Tiga Alternatif Skenario Penerapan Kurikulum PJJ Tahap Dua
Perihal di mana kedua pelaku biasa
ngamen topeng monyet, Salahuddin belum dapat memastikan karena mereka lebih dulu kabur.
Dia mengaku jajarannya kecolongan karena selama ini tak menerima laporan ada warga yang berprofesi jadi pengamen topeng monyet.
"Pak RW enggak tahu kalau topeng monyet itu dilarang, sehingga enggak ada laporan. Topeng monyet kan memang sudah lama dilarang di Jakarta," tuturnya.
Sebagai informasi, dalam video yang viral, satu pria tampak memukul monyet ekor panjang dengan bambu yang kerap digunakan memikul gerobak.
Sementara pria pemegang tali kekang menarik jerat hingga primata itu tertarik ke arahnya lalu memukuli, dan menendang tubuh monyet.
Sejak tahun 2014 lalu Pemprov DKI Jakarta saat Joko Widodo menjabat Gubernur aktivitas ngamen topeng monyet sebenarnya dilarang.
Pemprov DKI menilai monyet yang menampilkan berbagai kemampuan saat mengamen digembleng dengan kekerasan agar menuruti pawang.